TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Ajun Komisaris Tugiyo menjelaskan, salah satu penyebab kemacetan akses menuju Bandara Soekarno-Hatta karena banyaknya massa yang menjemput Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab parkir sembarangan di badan jalan tol. Hal itu membuat akses menuju Bandara sempat lumpuh.
"Kendaraan menjemput Habib Rizieq pada parkir di jalan tol, di depan hotel arah Jakarta sehingga akses menuju Bandara tersumbat tidak bergerak," ujar Tugiyo.
Mengatasi hal itu, Tugiyo mengatakan telah mengupayakan mencari sopir kendaraan-kendaraan tersebut. Ia meminta kepada para pengendara untuk segera memindahkan kendaraan mereka.
"Para sopir supaya memindahkan kendaraannya supaya ada akses menuju Jakarta (lancar)," kata Tugiyo.
Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin mengklaim jumlah masaa yang menjemput Imam Besar FPI Rizieq Shihab di Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta telah mencapai jutaan. Massa memadati ruas jalan tol hingga pintu masuk Terminal 3 Bandara.
"Memang massa sudah membludak, diperkirakan sudah lebih 1 jutaan di Bandara saja," ujar Novel.
Akibat membeludaknya massa yang menjemput Rizieq, ruas Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo arah Bandara Soekarno-Hatta padat dan hampir lumpuh. Bahkan kemacetan mengekor hingga 7 kilometer atau sampai ke KM 27+600 pada pukul 07.20 WIB.
"Hal ini disebabkan kepadatan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta sejak pukul 04.00 WIB, yang berdampak hingga Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo," ujar Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) Irra Susiyanti dalam keterangan tertulis.
JMT selaku pengelola ruas tol tersebut telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengaturan lalu lintas guna mengurai kepadatan di jalan tol. Bagi pengguna jalan yang sedang dalam perjalanan menuju ke Bandara akan diputarbalikkan di u-turn Km 30+800.
"Jasa Marga mengimbau bagi pengguna jalan yang akan menuju ke Bandara Soekarno-Hatta dapat menggunakan jalur alternatif," ujar Irra.