Rencana mogok kerja telah disampaikan kepada sekitar 5.000 produsen maupun pedagang tahu dan tempe di DKI Jakarta melalui surat nomor 01/Puskopti/DKI/XII/2020 yang dikeluarkan Puskopti DKI Jakarta pada 28 Desember 2020.
Seruan mogok kerja itu juga disampaikan Handoko kepada jajaran pengurus di wilayah Provinsi Jawa Barat. Keputusan menghentikan sementara proses produksi, kata Handoko, disepakati jajaran pengurus Puskopti pada Kamis lalu, 31 Desember 2020.
Mulai Senin Harga Tahu dan Tempe Naik
Pengusaha tahu dan tempe di Jakarta akan mulai menaikkan harga jual produknya ke pasar mulai Senin, 4 Januari 2021. Yono, seorang pengusaha tahu di Jalan Mampang Prapatan XIII, Tegal Parang, Jakarta Selatan, mengatakan keputusan menaikkan harga tahu terpaksa dilakukan untuk menyesuaikan kenaikan harga bahan baku kedelai impor yang saat ini berada di angka Rp 9.200 per kilogram.
"Pabrik juga gak ada untungnya naikin harga, itu cuma buat nutupin harga kenaikan kacang (kedelai)," kata Yono di pabriknya, Sabtu, 2 Januari 2020. Menurut Yono, nominal kenaikan harga tahu akan terlebih dahulu dikoordinasikan dan disepakati bersama 5 produsen tahu yang berada di Mampang Prapatan XII.
Ia memperkirakan harga tahu akan dinaikkan Rp 3-4 ribu per papan cetak tahu. Sebelum ada kenaikan harga kedelai, satu papan cetak tahu biasa dijual Rp 23 ribu ke pedagang. "Tapi sampai saat ini belum ada kesepakatan harga," kata pria yang sudah 12 tahun jadi pengusaha tahu itu.
Ketua Gakoptindo Syarifudin memperkirakan harga tempe dan tahu di pasar bakal naik hingga 20 persen untuk menutup lonjakan biaya produksi. Sebab, normalnya harga bahan baku Rp 6.500 per kilogram, maka harga jual tempe berkisar Rp 11.000-12.000 per kilogram. Namun dengan kondisi sekarang, harga bahan baku naik menjadi Rp 9.500 per kilogram, biaya produksi melonjak jadi Rp 13.000-14.000 per kilogram. "Kami mohon pengertiannya," kata dia.
Gorengan Tahu Tempe Menghilang
Penjual gorengan di Jakarta hari ini tidak menyediakan menu favorit para pembelinya, yaitu, tahu dan tempe. Seorang penjual gorengan di Jalan Kemang Timur, Jakarta Selatan, Roni mengatakan masih sempat menjual tahu dan tempe goreng pada Jumat, 1 Januari 2020. Saat itu ia masih punya stok tahu dan tempe hasil belanja sehari sebelumnya.