TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Indonesian Centre for Environmental Law (ICEL), Bella Nathania, mengatakan proyek pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility atau ITF membahayakan kesehatan manusia. Sebab, pembakaran sampah dengan ITF akan menghasilkan zat dioksin.
"Dekat PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau ITF) ada stadion Persija (Jakarta International Stadium). Bayangkan Persija punya pemain lalu keracunan dioksin," kata dia dalam diskusi virtual, Senin, 22 Februari 2021.
Bella mencontohkan temuan dioksin dalam telur di Desa Bangun dan Desa Tropodo, Surabaya, Jawa Timur. Dioksin bersumber dari pembakaran sampah plastik oleh industri pembuatan tahu. Contoh lainnya adalah hewan ternak yang terpapar dioksin di Irlandia.
Menurut dia, dioksin dapat menimbulkan kanker, menyerang sistem imunitas tubuh, hingga mempengaruhi sistem reproduksi. Meski pemerintah telah memperketat standar baku mutu PLTSa, Bella menambahkan, zat dioksin tetap berbahaya bagi tubuh.
Baca juga: Kritik Soal Pengolahan Sampah ITF, NasDem: Hambur-hamburkan Uang
"Jadi tidak ada batas aman (baku mutu), karena dia memang beracun," ujar dia.
Dia menyebut, pemerintah selaku pembuat kebijakan perlu memikirkan kembali rencana pembangunan PLTSa.
Salah satu pemerintah daerah yang telah memutuskan pembangunan PLTSa atau ITF adalah Jakarta. ITF pertama akan dibangun di Sunter, Jakarta Utara. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ditunjuk untuk menggarap proyek ITF di utara dan barat Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meletakkan batu pertama alias groundbreaking pembangunan ITF Sunter pada 20 Desember 2018. Namun, hingga kini pembangunan tak kunjung terlaksana.