TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Tsamara Amany mengatakan partainya tidak punya niat memakzulkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan mengajukan interpelasi Formula E.
"Niat kami gak sampai memakzulkan, karena buang-buang waktu juga, masa baktinya (jabatan Gubernur Anies) selesai tahun depan," kata Tsamara dalam sebuah diskusi daring, Jumat, 3 September 2021.
Jika memang ada niat memakzulkan, lanjut Tsamara Amany, PSI harusnya sudah melakukan upaya interpelasi sejak dulu. Lagi pula, Tsamara mengatakan Fraksi PSI di DPRD DKI hanya mengajukan interpelasi bukan hak angket untuk penyelidikan pelanggaran pidana oleh esksekutif.
Deretan karangan bunga yang disimpan di Halaman Kantor DPRD DKI Jakarta, Jumat, 3 September 2021. Sebanyak 34 karangan bunga yang berisikan dukungan interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait gelaran Formula E. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
"Jadi tidak perlu ada ketakutan implikasi politik yang lebih jauh sampai pemakzulan," ucap Tsamara.
Menurut Tsamara, interpelasi adalah sebuah tabayun yang dilakukan PSI. Langkah ini juga dinilai menjadi panggung bagi Anies Baswedan untuk menjelaskan detail soal penganggaran dan urgensi ajang balap Formula E.
Tsamara mengatakan keanehan justru akan terlihat jika Anies Baswedan bersikap resisten terhadap interpelasi. Apalagi, ujar dia, sampai ada upaya lobi-lobi politik untuk menggagalkan interpelasi Formula E.
"Justru ini membuat pertanyaan," kata Tsamara.
Sebelumnya, fraksi PSI dan PDIP telah mengajukan hak interpelasi Formula E kepada pimpinan Dewan di Kebon Sirih pada Kamis, 26 Agustus 2021. Mereka telah mengumpulkan 33 tanda tangan anggota DPRD DKI untuk mengajukan interpelasi. Sebayak 8 di antaranya berasal dari Fraksi PSI dan 25 sisanya adalah PDIP.
Baca juga: Ajak Warga DKI Tak Langsung Tolak Formula E, Wagub: Cek Dampak Positifnya
M YUSUF MANURUNG