TEMPO.CO, Bogor – Diberlakukannya ganjil genap ke kawasan Puncak membuat para wisatawan akhirnya mencari alternatif wisata lainnya di wilayah Bogor. Karena itu, beberapa kawasan yang ada di Bogor Barat atau pun Timur terpantau padat pada Ahad, 5 September 2021.
Seperti yang terlihat di Jalan Raya Ciampea, Leuwiliang menuju kawasan wisata di Bogor Barat. Seorang pelancong asal Depok, Teguh Maulana mengatakan ia terjebak kemacetan di jalan itu hingga dua jam.
“Tadi mulai tersendat sehabis kampus IPB, pas turunan masjid itu saya sudah kena macet. Hanya jalan sebentar, di pertigaan Cibatok juga kena macet lagi. Saya dari rumah jam 8 pagi, ini sudah mau jam satu siang, saya belum sampe ke tempat tujuan, Curug Cikaracak Pamijahan. Teman-teman sudah di sana, berangkat kemarin malam,” kata Teguh kepada Tempo hari ini.
Petugas gabungan berjaga saat uji coba ganjil genap di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 September 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Teguh mengatakan awalnya dia dan teman-temannya akan kemping di Gunung Gede Pangrango. Namun karena ada pemberlakuan sistem ganjil genap di seputaran Puncak, mereka pun mengalihkan kegiatan kemping ke Gunung Salak.
“Ribet liburan sekarang, banyak aturan. Toh sama aja kan, macet-macet juga. Oke Puncak lancar, tapi di sini?” kata Teguh.
Imbas pemberlakuan ganjil genap di Puncak pun, menyebabkan kemacetan di jalur menuju wisata kawasan Bogor Timur. Seperti di Jalan Babakan Madang yang merupakan jalur alternatif ke Jonggol, pengendara yang mayoritas berpelat nomor B tersendat karena lalu lintas padat.
“Saking lamanya terjebak macet, mobil teman saya mengalami over head mesin dan jadi mogok. Parah ini macetnya, panjang juga. Tapi mau gimana, kita gak bisa masuk Puncak, tadi di putar balik pas keluar tol, masuk tol sentul, eh kejebak macet di sini," kata Eka Januar. Ia melihat banyak juga mobil yang berpelat nomor genap berada di jalan itu. Ia menduga mereka pun sama diputar balik karena tak sesuai dengan sistem ganjil genap.
M.A MURTADHO