TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor dan Badan Pertanahan Nasional atau BPN sepakat melakukan inventarisasi dan pengumpulan informasi mengenai sengkarut lahan Rocky Gerung dan warga lainnya dengan Sentul City lewat Satgas Khusus Agraria.
Kepala Bidang Pertanahan Dinas Pemukiman Kawasan Perumahan dan Pertanahan atau DPKPP Kabupaten Bogor Eko Mujiarto mengatakan, hal ini dilakukan agar ada solusi terbaik bagi kedua belah pihak yang bersengketa.
"Ini kan banyak simpang siur informasi perihal sengketa lahan warga dengan PT. Sentul City, kami tidak bicara individu yang bersengketa tapi kita bahas secara makro semua permasalahan. Sebab, yang mendiami lahan HGU banyak sekali warga, termasuk pak Rocky," kata Eko kepada Tempo di kantornya, Kamis malam 16 September 2021.
Eko mengatakan, Satgas Khusus Agraria bentukan Bupati Bogor Ade Yasin akan berkoordinasi dengan pimpinan kecamatan dan desa yang memiliki lahan sengketa. Ia mengatakan, kasus sengketa lahan banyak terjadi di wilayahnya karena mafia atau biong tanah. Akibatnya banyak yang tertipu.
"Harapan kami ke depan dengan terbentuknya Satgas Khusus Agraria, semua permasalahan bisa diselesaikan dengan win-win solution. Kami meminta kubu yang bersengketa pun, tetap menjaga kondusifitas di lapangan, jangan sampai ada keresahan di tengah-tengah masyarakat," ucap Eko.
Sebelumnya Rocky Gerung mengungkapkan rumahnya yang ada di Blok 026 Gunung Batu, Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor bakal digusur Sentul City. Pengembang itu mengklaim memiliki sertifikat HGB atas tanah yang ditempati Rocky. Mereka telah mengirimkan somasi terhadap Rocky sebanyak tiga kali.
Tak hanya Rocky Gerung, beberapa warga lain yang berada di blok itu pun juga mendapat somasi yang sama. Rocky menyebut, tak akan pergi dari lahan yang telah dibelinya sejak 2009 itu. Ia mengatakan memiliki alas hukum yang sah atas kepemilikan lahan tersebut.
Baca juga: Cerita Tetangga Blok Rocky Gerung: Dapat Somasi Kini Sewa Pakai ke Sentul City
M.A MURTADHO
