TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya menggelar Operasi Patuh Jaya mulai hari ini hingga 3 Oktober 2021. Operasi yang bertujuan menekan angka pelanggaran lalu lintas ini, kini juga difungsikan untuk menggalakan protokol kesehatan.
"Ada pun sasaran operasi ini adalah memberikan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat agar tertib berlalu lintas, disiplin prokes, serta batasan pada moda transportasi umum, tempat-tempat perbelanjaan atau mal, restoran, dan fasilitas umum selama PPKM sebagaimana instruksi Mendagri Nomor 42 tahun 2021," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 20 September 2021.
Fadil menerangkan, Operasi Patuh Jaya 2021 melibatkan 3.070 personel yang terdiri dari 1.391 personel Satgasda dan 1.679 personel satgasres. Pelaksanaan operasi ini adalah 14 hari sejak sekarang.
Dalam Operasi Paruh Jaya 2021, Fadil menggunakan beberapa indikator untuk mengukur keberhasilan operasi ini. Indikator pertama menurunnya angka pelanggaran lalu lintas di tahun ini dibandingkan tahun lalu.
"Pada tahun 2020 terdapat 1.930.983 pelanggaran lalu lintas," kata Fadil.
Kapolda Metro Jaya juga menargetkan penurunan angka kecelakaan lalu lintas dibandingkan tahun lalu. Selama 2020, terjadi 8.204 kasus kecelakaan lalu lintas dengan korban jiwa 9.682 orang dan kerugian mencapai Rp 19 miliar.
Dia berharap Operasi Patuh Jaya 2021 akan membantu menurunkan kasus harian Covid-19 di Jakarta. Sampai hari ini, Fadil mengatakan kasus aktif mencapai 4.836 per hari.
"Ini berarti penularan masih bisa terjadi. Oleh sebab itu Operasi Patuh Jaya tidak hanya menyasar lalu lintas, tapi seluruh kegiatan," kata Fadil.
Dalam pembukaan Operasi Patuh Jaya 2021, turut hadir Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Kasdam Jaya, Dinas Perhubungan, dan para pejabat utama dari institusi Kodam Jaya serta Pemprov DKI.
Baca juga: Operasi Patuh Jaya 2021, Kapolda Metro Minta Knalpot Bising dan Balap Liar Diberantas