Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kali Ciliwung dari Masa ke Masa, Air Mengalir Jauh dari Mega Mendung

Reporter

image-gnews
Gambar udara pemukiman tepi Sungai Ciliwung kawasan Rawajati, Kalibata, Jakarta, Senin, 15 November 2021. Proses nomalisasi Kali Ciliwung bakal dilakukan Pemerintah Provinsi DKI dalam mengatasi banjir, salah satunya di pemukiman Rawajati. TEMPO/Subekti.
Gambar udara pemukiman tepi Sungai Ciliwung kawasan Rawajati, Kalibata, Jakarta, Senin, 15 November 2021. Proses nomalisasi Kali Ciliwung bakal dilakukan Pemerintah Provinsi DKI dalam mengatasi banjir, salah satunya di pemukiman Rawajati. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kali Ciliwung merupakan sungai yang melintas di daerah ibu kota DKI Jakarta yang sering kali mengakibatkan terjadinya banjir. Melansir dari dispusip.jakarta.go.id, Sungai Ciliwung diartikan masyarakat lokal sebagai sungai yang berbelok-belok, dengan tepiannya yang tertimbun lumpur. Tahun 1730 sampai 1750, Pemerintah Hindia-Belanda berupaya membersihkan Sungai Ciliwung karena telah menyebabkan kota Batavia mendapat julukan Kuburan di Timur.

Mulanya, orang Betawi mengatakan, sungai atau kali berasal dari berbagai sumber mata air yang ada di Megamendung. Lalu mata air itu  membentuk sebuah dasar sungai yang bergerak ke arah utara tepatnya ke Jakarta. Kemudian meninggalkan sejumlah genangan lumpur, kanal, dan parit. Akibat letusan Gunung Salak pada 4 hingga 5 November 1699, sungai yang mengalir sepanjang  Jakarta ini menjadi keruh, kotor dan rusak. Padahal di muara sungai Jakarta terdapat sejumlah pulau-pulau kecil.

Setelah pembangunan tembok kota Batvia selesai pada 1650, pemerintah VOC berusahan menangani masalah kebersihan kota dengan mengeluarkan beberapa peraturan. Semuanya berkaitan dengan Sungai Ciliwung dan anak-anak sungainya atau sodetan Kali Ciliwung yang menjadi tempat pembuangan sampah. Sebelumnya pada 1632 Ciliwung dalam wilayah tembok kota (Intramuros) diluruskan menjadi  Kali Besar. Kemudian Ciliwung menjadi dangkal akibat letusan Gunung Salak yang terjadi pada 1699 menyebabkan garis pantai menjorok sampai 75 meter.

Di Ciliwung, apabila waktu pasang naik (pasang besar) perahu-perahu warga dapat menyusur sungai sampai ke permukiman. Untuk Kota Batavia sendiri yang dibangun dengan bentuk empat sisi dikelilingi oleh sebuah parit besar yang dibentuk oleh Sungai Ciliwung. Sedangkan di lapangan depan Stadhuis yang saat ini menjadi Museum Sejarah Jakarta terdapat sebuah air mancur yang sumbernya berasal dari air Sungai Ciliwung di bagian hilir.

Dilansir dari www.ui.ac.id Sungai Ciliwung dengan panjang 120 km dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 387 km2 ini dulunya menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat Jakarta dan menjadi habitat berbagai jenis ikan. Namun sekarang di Sungai Ciliwung terdapat limbah hasil pembuangan sampah masyarakat, mengakibatkan aliran air tersumbat sehingga sungai menjadi baud an kotor. 

Menurut Ahli Geografi UI, Dr. Eko Kusratmoko mengatakan banjir yang kerap menimpa masyarakat sekitar bantaran Ciliwung diakibatkan oleh human error seperti jebolnya tanggul, dan oceanografis seperti pasang laut, dan gelombang tinggi. Selain itu dari sisi meteorologi dan klimatologi, banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan suhu yang naik pada musim dingin. Seperti banjir yang terjadi di Jakarta tahun 2007 disebabkan oleh faktor oceanografis dan banjir tahun 1996 dan 2013 yang disebabkan oleh curah hujan dominan di daerah Hulu DAS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keadaan Kali Ciliwung bagian hilir terutama daerah Jakarta, semakin tahun menjadi semakin memburuk. Adanya sampah yang menumpuk, pendangkalan sungai karena sedimentasi, lebar sungai semakin menyempit, sampai kualitas air yang sudah tercemar limbah yang menjadi permasalahan Sungai Ciliwung.

PUSPITA AMANDA SARI

Baca: Apa Kabar Normalisasi Ciliwung 7 Fakta Sungai Ciliwung yang Wajib Diketahui

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

9 jam lalu

Kondisi Jalan Kp. Bulak Barat yang tergenang banjir setinggi 50 sentimeter selama seminggu hingga memutus akses warga dua kecamatan yakni Kecamatan Cipayung dan Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Senin 14 Maret 2022. TEMPO/ADE RIDWAN
Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).


Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

19 jam lalu

Pekerja industri kawasan pelabuhan menumpang truk trailer untuk dapat menembus banjir rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin, 20 Juni 2022. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.


Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Prabowo Subianto menyalami Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (kanan). TEMPO/M Taufan Rengganis
Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?


Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. TEMPO/Subekti
Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania


Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

2 hari lalu

TEMPO/Wahyu Setiawan
Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.


BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

3 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor menembuh cuaca hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya, Selasa 30 Januari 2024. Menurut BMKG, El Nino akan berada di fase lemah dengan indeks ENSO bernilai 0,94 pada Januari, Februari, dan Maret 2024 mendatang. TEMPO/Subekti.
BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, 30 April 2024, berawan tebal hingga hujan ringan.


Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

6 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

6 hari lalu

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.


Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

6 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.