TEMPO.CO, Jakarta - Warga terdampak pembangunan Tol Cijago seksi 3 ancam bakal melakukan aksi massa pada pekan ini. Alasannya, karena jalan lingkungan mereka dihilangkan oleh pelaksana proyek tersebut dan hanya digantikan dengan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Mereka tergabung dalam Forum Warga Terdampak Tol Cijago Seksi 3 Wilayah RW 10, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji.
Salah satu perwakilan warga, Arief Maulana mengatakan, aksi itu bertujuan memprotes pengelola tol dan Pemerintah Kota Depok dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang telah menghilangkan jalan lingkungan mereka akibat pembangunan Tol Cijago.
“Ada empat jalan kami yang hilang akibat pembangunan itu, bukannya diganti dengan jalan tapi hanya diganti satu JPO,” kata Arief dikonfirmasi Tempo, Kamis 24 Februari 2022.
Arief mengatakan, penggantian itu sangatlah merugikan masyarakat, karena akses jalan warga menjadi terganggu. “Sangat merugikan kami masyarakat kecil baik secara ekonomi dan sosial,” kata Arief.
Arief pun mengatakan bakal melaksanakan aksi pada Sabtu 26 Februari 2022 bersama kurang lebih 25 orang warga lainnya disekitaran lokasi pembangunan jalan Tol Cijago Seksi III tersebut.
“Kami meminta Jalan Rait harus tetap ada sebagaimana mestinya yaitu jalan yang dapat dilalui dengan kendaraan roda empat, bukan hanya JPO,” kata Arief.
Sebagai informasi, pembangunan Tol Cijago Seksi III ini dibangun sepanjang 5,5 kilometer yang membentang dari Kukusan hingga Cinere. Kontraktor proyek tersebut adalah PT. Translingkar Kita Jaya (TLKJ). Ditargetkan pembangunan selesai pada Juni 2022 mendatang.
Baca juga: Pembangunan Seksi Terakhir Tol Cijago Depok Resmi Dimulai Lagi
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA