TEMPO.CO, Jakarta - Pengguna transportasi publik Transjakarta yang tergabung dalam Komunitas Busway Fans Club mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta menerapkan tarif integrasi Transjakarta, MRT dan LRT.
Ketua Komunitas Busway Fans Club, Adi Febrian mengatakan tarif integrasi layanan transportais umum di Jakarta atau Jaklingko akan menjadi daya tarik bagi masyarakat yang selama ini belum menggunakan transportasi umum. "Menarik minat masyarakat yang lama dan baru," katanya seperti dikutip dari Antara, Rabu, 16 Maret 2022.
Dalam hitungan Adi Febrian, integrasi tarif akan bisa menekan biaya transportasi, sehingga para pengguna kendaraan pribadi mau beralih le transportasi umum. "Dampaknya dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara di Jakarta," katanya.
Para pengguna Transjakarta yang tergabung dalam Komunitas Busway Fans Club, kata dia, menyambut gembira rencana integrasi tarif transportasi umum tersebut agar tarif transportasi umum semakin terjangkau.
Dengan integrasi tarif, masyarakat tidak lagi mengeluarkan ongkos transportasi per moda transportasi tapi satu tarif untuk lebih dari satu moda angkutan umum.
Ia membandingkan biaya transportasi bila tidak menggunakan integrasi tarif. Saat ini, mereka harus membayar tarif per moda transportasi, misalnya dari Bogor naik KRL ke Jakarta turun di Stasiun Sudirman Rp 5.000 kemudian lanjut lagi naik TransJakarta bayar Rp3.500.
"Melalui tarif integrasi JakLingko ini bisa lebih murah," ucapnya.
Adi menambahkan, ketika dia ikut uji coba Jaklingko, pihaknya memberikan masukan di antaranya penyediaan variasi moda transportasi umum dalam setiap rute, sehingga pengguna jasa transportasi dapat menentukan variasi pilihan rute yang akan dilalui.
"Ada beberapa pilihan rute, bisa cuma satu moda transportasi saja atau ada beberapa moda transportasi. Jadi masyarakat bisa memilih, mau satu moda tapi harganya murah atau beberapa moda dengan harganya lebih terjangkau," ucapnya.
Adi berharap skema integrasi tarif tersebut dilaksanakan berkelanjutan termasuk adanya tambahan moda transportasi umum yang menghubungkan daerah tetangga Jakarta di antaranya LRT Jabodetabek.
"Kami berharap nanti LRT Jabodebek pun juga bisa ikut di skema Jaklingko ini. Jadi kami sangat mendukung JakLingko Indonesia dalam mewujudkan tarif integrasi di seluruh moda transportasi publik di Jabodetabek," ucapnya.
Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta mengusulkan kepada DPRD DKI soal tarif integrasi transportasi umum sebesar maksimal Rp 10.000.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan tarif integrasi itu berlaku untuk penggunaan bus TransJakarta, kereta MRT, dan LRT Jakarta.
"Saat tarif integrasi diterapkan, maka penumpang yang menggunakan lebih dari satu moda, apakah hanya MRT dan TransJakarta, kombinasi TransJakarta dan LRT atau ketiga-tiganya, maka maksimum dia bayar hanya Rp10 ribu," katanya di gedung DPRD DKI, Selasa, 15 Maret 2022.
Adapun simulasinya, lanjut dia, penumpang langsung dikenakan biaya Rp2.500 ketika menggunakan transportasi umum pertama dan tarif berikutnya disesuaikan jarak tempuh dengan biaya Rp 250 per kilometer.
Ia memberikan simulasi sebelum integrasi, penumpang harus membayar tarif Rp17 ribu ketika menumpangi MRT Jakarta dan dilanjutkan TransJakarta.
Misalnya, biaya MRT Jakarta dari stasiun awal hingga akhir sebesar Rp14.000 ditambah biaya TransJakarta Rp3.500 sehingga total Rp17.500.
Sedangkan apabila dengan integrasi tarif, kata dia, penumpang membayar maksimum Rp10 ribu.
Baca juga: DKI Usulkan Tarif Integrasi Jaklingko Rp 10 Ribu untuk Transjakarta, MRT dan LRT