TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RT 5 RW 1 Komplek Perumahan Polri Duren Tiga, Seno Sukarto, mengaku tak melihat ambulans saat proses evakuasi jasad Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, yang diduga terlibat aksi penembakan dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.
Jenderal polisi purnawirawan bintang dua berusia 84 tahun itu mengatakan, juga sudah bertanya kepada satpam yang bertugas saat kejadian itu terjadi, dan hasilnya sama, satpam juga tidak melihat adanya ambulans setelah aksi penembakan itu. Diketahui kejadian penembak antara dua ajudan Ferdy itu terjadi pada Jumat sore, 8 Juli 2022.
"Enggak tahu itu. Saya tanya juga sama satpam ada ambulans ke sini enggak? Enggak nampak pak. Ya saya enggak tau diangkut pakai apa," kata Seno saat ditemui di rumahnya, Jakarta, Rabu, 13 Juli 2022.
Sebelumnya, Rohani Simanjuntak, keluarga Brigadir J menceritakan jenazah keponakannya tersebut tiba di rumah duka Sabtu 9 Juli 2022. Pihak keluarga menjemput jenazah Brigadir J di Bandara Sultan Thaha Jambi. Keterangan yang didapatkan Rohani, Brigadir J meninggal dunia karena ditembak. Namun, ia tidak mendapatkan penjelasan yang mendetail dari kepolisian.
Seno Sukarto, Ketua RT 5 RW 1 Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga, memberikan kesaksian kejadian penembakan di rumah Kadiv Propam Polri, Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, Rabu, 13 Juli 2022. Tempo/ Arrijal Rachman
"Tidak ada penjelasan permasalahannya. Cuma dikasih tahu pada kami tentang ada tembak menembak," katanya.
Pada saat itu pihak keluarga sempat dicegah untuk melihat kondisi Brigadir J. Namun, pihak keluarga tetap ingin melihat kondisi tubuh Brigadir J yang mengalami luka tembak. "Sampai di Sungai Bahar, kami mau teliti mayatnya, tidak boleh. Tapi kami buka, biar kami lihat kondisi mayatnya," kata Rohani.
Dari pengamatan mereka, ditemukan empat luka tembak di beberapa bagian tubuh Brigadir J. Mereka juga menemukan luka seperti kena senjata tajam di bagian kaki. "Kami lihat ada bekas tembakan di dada. Sesudah itu, di bagian mata dan mulutnya ada luka-luka," jelasnya.
Rohani mendapatkan informasi pelaku penembakan ini sudah ditangkap. "Kami tanya, siapa yang menembak, siapa pelakunya, mereka cuma bilang 'orang itu sudah ditangkap' begitu kata mereka," tutur Rohani.
Sementara itu, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, menaruh harapan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Jokowi agar kasus ini dapat terungkap dengan sebenarnya, dan meminta pihaknya mendapatkan keadilan. "Mohon kiranya diperhatikan. Saya harap Kapolri dan Presiden Jokowi menindak persoalan ini. Kami minta keadilan," kata Samuel.
Baca juga: Ketua RT: CCTV di Pos Satpam Diganti Polisi Setelah Penembakan di Rumah Irjen Ferdy Sambo