TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Syachrial Syarief mengatakan, pihaknya tengah menggodok mekanisme penyelenggaraan Formula E 2023.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, tutur dia, telah mempersilakan Jakpro mempersiapkan perhelatan balap mobil listrik internasional itu. "Oleh karenanya, kami harus segera mempersiapkan lebih matang," kata dia dalam pesan teksnya, Ahad, 13 November 2022.
Beberapa hal yang sedang dimatangkan adalah soal konsep, bentuk kerja sama, hingga mekanisme pelaksanaan Formula E Jakarta. Syachrial mengharapkan pengalaman instansinya menggelar Formula E tahun ini bakal mempermudah acara serupa di 2023. "Kami berharap demikian," ujar dia.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan bakal melanjutkan balap mobil listrik Formula E Jakarta yang diinisiasi Anies Baswedan pada tahun 2023 dan 2024.
"Itu kan sudah B to B ('business to business'). Silakan saja kalau Jakpro dengan Ancol laksanakan, tidak apa-apa juga silakan," kata Heru Budi Hartono pada rapat paripurna pandangan umum fraksi terhadap Rancangan Perda APBD 2023 di gedung DPRD DKI, Rabu, 9 November 2022.
Heru menyerahkan kelanjutan Jakarta E-Prix di Sirkuit Ancol itu kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara Formula E Jakarta.
Berdasarkan informasi jadwal sementara ajang balapan Formula E dunia musim ke-9 2023 yang diunggah akun Instagram Federasi Otomotif Internasional FIA Formula E @fiaformulae pada Rabu, 29 Juni lalu, Jakarta akan menjadi tuan rumah pada 3 dan 4 Juni 2023. Musim ke-8, Formula E Jakarta sudah berlangsung pada Sabtu, 4 Juni 2022.
Rencananya, Formula E Jakarta akan dilakukan tiga musim pada 2022, 2023 dan 2024. Hal itu sesuai hasil renegosiasi Jakpro selaku penyelenggara dengan promotor Formula E Operation (FEO).
Jakpro menyatakan laba balapan Formula E Jakarta pada 4 Juni 2022 mencapai Rp6,4 miliar.
Direktur Bisnis Jakpro Gunung Kartiko mengklaim total pendapatan usaha Formula E Jakarta 2022 sejatinya Rp137,34 miliar. Namun ada beban pokok pendapatan total Rp129,5 miliar, beban administrasi dan umum Rp1,89 miliar, beban lain-lain Rp13,7 juta, serta beban pajak Rp1,56 miliar.
"Masih ada pendapatan lainnya sebanyak Rp2,1 miliar dan kalau kami lihat masih ada positif sebesar kurang lebih Rp6 miliar," ujarnya.
Namun laporan keuangan Formula E Jakarta 2022 per 30 September 2022 itu belum rampung diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Baca juga: PSI Minta Pertanggungjawaban Formula E, Heru Budi: Silakan Ke Jakpro