TEMPO.CO, Depok - Kurnia, 42 tahun, orang tua siswa SDN Pondokcina 1 kecewa atas pernyataan Wali Kota Depok Mohammad Idris yang minta kisruh di sekolah tersebut jangan dipolitisasi.
“Kami tersentak dengan pernyataan walikota Depok tentang kisruh SDN Pondokcina 1 jangan dipolitisasi dan jangan terprovokasi. Analisa dangkal dari mana itu? Apakah jika mengadu ke DPRD masuk politisasi?,” kata Kurnia dikonfirmasi Tempo, Rabu 16 November 2022.
Kurnia mengatakan, kisruh di SDN Pondokcina 1 justru dimulai oleh Pemerintah Kota Depok yang secara sepihak menutup sekolah tanpa mempertimbangkan protes atau penolakan para orang tua termasuk dirinya.
“Tolonglah, keluhan murni kami orang tua murid jangan dituduh dengan politisasi,” ujarnya.
Menurut Kurnia, relokasi siswa sudah disampaikan sejak 26 Agustus 2022. Saat itu, para orang tua diundang untuk membahas rencana alihfungsi lahan SDN Pondokcina 1 yang sudah disetujui Wali Kota Depok Mohammad Idris melalui surat 593/281-BKD tertanggal 9 Juni 2022.
“Perihal relokasi ini tidak pernah ada kata sepakat,” kata Kurnia.
Baca juga: Wali Kota Depok Sebut Masjid di Bekas SDN Pondokcina 1 Atas Arahan Ridwan Kamil
Selanjutnya orang tua minta murid dipindahkan ke satu sekolah dan jam belajar sama...