TEMPO.CO, Jakarta - Unit Pengelola Teknis Peralatan dan Perbekalan (UPT Alkal) Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyerahkan dua alat berat baru jenis ampibi besar ke Sudin SDA Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. Tujuannya pemberian dua alat berat ini untuk menambah kekuatan dalam penanggulangan banjir.
“Setelah kita uji coba di UPT Alkal dan hasilnya bagus, keduanya langsung dioperasikan untuk pengerukan waduk di Waduk Ria Rio dan Waduk Melati,” kata Kepala UPT Alkal Dinas SDA DKI, Yoserizal dalam keterangan tertulis, Sabtu, 26 November 2022.
Saat ini, kata dia, dua alat berat tersebut sudah dioperasikan untuk pengerukan Waduk Ria Rio Pulogadung dan Waduk Melati Tanah Abang. Sebab, alat berat seperti itu sangat dibutuhkan.
“Alat berat seperti ini sangat dibutuhkan untuk pengerukan waduk, embung, setu, dan saluran air,” ujarnya.
Sebelumnya, kata Yoserizal, alat berat ini diuji coba di embung yang ada di halaman UPT Alkal di Jl Raya Pondok Gede, Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur.
Menurutnya, dua alat berat ini hasil pengadaan baru dengan nilai anggaran masing-masing Rp 5,5 miliar. Alat berat ini merupakan hasil buatan PT Pindad di Bandung, Jawa Barat.
Sebelumnya, UPT Alkal Dinas Sumber Daya Air DKI, tahun ini menganggarkan 20 unit alat berat baru. Seluruh peralatan tersebut akan dianggarkan melalui lelang e-Katalog dan lelang umum.
Sebanyak 20 alat berat yang dianggarkan itu terdiri atas dua unit ekskavator amphibi besar; enam unit ekskavator wheel mini; empat ekskavator wheel standar; dan enam unit ekskavator spider kecil. Kemudian, dua unit truk crane dengan bobot masing-masing tujuh ton.
“Ini untuk mengakomodir permintaan dari sudin di wilayah guna percepatan penanggulangan banjir. Nantinya, alat berat ini dipergunakan untuk program pengerukan waduk dan kali juga pembuatan waduk atau embung baru,” kata Yoserizal, Selasa, 5 April 2022.
Untuk pengadaan dua unit ekskavator amphibi besar, kata dia, anggaran yang diajukan sebesar Rp 15,1 miliar; enam unit ekskavator wheel mini Rp 5,9 miliar; empat ekskavator wheel standar Rp 6,8 miliar; enam unit ekskavator spider kecil Rp 27 miliar; dan dua alat berat jenis truk crane Rp 2,4 miliar.
MUTIA YUAN