TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau pembangunan terowongan sodetan Kali Ciliwung kemarin. Dia menyambangi dua lokasi sodetan yang berada di Jalan Otista Raya dan Jalan Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Heru menuturkan pembangunan sodetan ini bakal mereduksi banjir di utara Jakarta hingga 200 hektare. Sodetan tersebut mengalirkan air menuju Kanal Banjir Timur (KBT).
"Ini fungsinya 60 meter kubik per detik reduksi, sehingga mudah-mudahan bisa mengurangi banjir di sisi utara Jakarta," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 1 Desember 2022.
Pembangunan sodetan adalah salah satu upaya penanggulangan banjir yang diprogramkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Cara lain untuk mengatasi banjir Jakarta adalah normalisasi Kali Ciliwung dan membangun waduk di wilayah hulu.
Baca juga: Kepgub Anies Baswedan Kedaluwarsa, DKI Minta Penetapan Lokasi Sodetan Ciliwung Diperpanjang
Menurut Heru, progres pembangunan pintu keluar sodetan atau outlet di dua lokasi itu hampir rampung. Dia berharap sodetan bakal berfungsi sekitar Februari atau Maret, paling lambat April 2023.
Heru menyampaikan, pemerintah DKI masih perlu membebaskan lahan sepanjang 1,2 kilometer guna melancarkan proyek tersebut. Lokasi lahan berada di sisi ujung proyek kawasan Jalan Kebon Nanas.
"Para pihak (pemilik bangunan dan lahan) sudah memahami dan mengetahui keinginan Pemprov DKI dan tentunya sudah diukur juga," terang Kepala Sekretariat Presiden ini.
Normalisasi Kali Ciliwung sempat mandek di era pemerintahan bekas Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Heru Budi lantas memulai kembali normalisasi dengan fokus pada empat kelurahan prioritas. Pemerintah DKI telah mengalokasikan anggaran Rp 469,29 miliar dalam APBD 2023 untuk membiayai pembebasan lahan.
Baca juga: Anggaran Pembebasan Lahan Normalisasi Ciliwung 2023 Disepakati Naik Jadi Rp 469,29 Miliar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.