TEMPO.CO, Tangerang - Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim meminta petunjuk di jalur khusus Electronic Visa on Arrival (e-VOA) di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno-Hatta dibuat lebih ramah pengguna.
"Agar WNA subjek e-VOA dapat terinformasikan dengan baik," ujar Silmy dalam keterangan tertulis, Jumat 6 Januari 2023.
Hal ini disampaikan Silmy Karim saat mengecek fasilitas auto-gate dan jalur khusus e-VOA serta ITAS
Online di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis 5 Januari 2023, atau sehari setelah dilantik sebagai Dirjen Imigrasi.
Menurut Silmy, banyak WNA subjek e-VOA masih antre pembayaran di konter bank, alih-alih mengajukan secara online.
Ia mengimbau agar petugas Imigrasi senantiasa memperkuat pelayanan. Tak hanya pada musim puncak lalu lintas seperti masa arus balik liburan Natal dan Tahun Baru saat ini, layanan keimigrasian harus dipastikan selalu prima walau sedang low season. “Auto-gate jangan sampai ada kendala, meskipun saat sedang tidak ada penumpang,” ujarnya.
Sejalan dengan amanat yang disampaikan Presiden Joko Widodo, Imigrasi tengah
mengupayakan pengembangan pelayanan pada bandara yang dibuka untuk penerbangan
langsung internasional.
Sebagai wajah dari Negara Indonesia, Imigrasi harus terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada WNI dan WNA.
“Salah satu yang harus diupayakan adalah transformasi kapabilitas Direktorat Jenderal Imigrasi
melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi organisasi,” tutur Dirjen Imigrasi itu.
Silmy menambahkan, pengembangan sistem dan alur pelayanan dan pengawasan keimigrasian yang didukung integrasi data dan arsitektur teknologi yang mumpuni merupakan hal yang krusial.
Dengan demikian, Imigrasi dapat benar-benar memfasilitasi pertumbuhan ekonomi nasional
melalui investasi dan talenta global. Ini merupakan salah satu fungsi keimigrasian yang menjadi
atensi khusus Direktorat Jenderal Imigrasi.
Dalam aspek pengawasan, kata dia, pencegahan dan penangkalan (Cekal), Imigrasi berkomitmen
meningkatkan kewaspadaan dan mengoptimalkan komunikasi, baik secara internal maupun
antarlembaga. "Layanan keimigrasian yang mudah harus tetap diimbangi dengan kriteria untuk menjaga kedaulatan, ketertiban, keamanan negara dan kepentingan nasional," ucapnya.
Menurut Silmy, sebagai salah satu pintu masuk utama Indonesia dengan volume lalu lintas yang sangat tinggi, TPI Bandara Soekarno-Hatta menjadi target utama untuk dijadikan proyek percontohan apabila ke depannya terdapat pengembangan layanan keimigrasian, khususnya paspor dan visa.
Saat ini, WNA dari 86 negara dapat masuk melalui TPI Bandara Soekarno-Hatta dengan lebih cepat menggunakan e-VOA. WNA cukup menunjukkan QR Code pada e-VOA di konter imigrasi, sedangkan pembayaran dilakukan sebelum memasuki Indonesia dengan kartu kredit atau debit berlogo Visa atau Mastercard.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca juga: Sepanjang 2022 Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Tolak 1.222 WNA Masuk RI
.