TEMPO.CO, Cianjur - Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berantai oleh komplotan Wowon serial killer di tiga lokasi kejadian di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Kamis, 2 Maret 2023. Sebanyak 94 adegan diperagakan dalam kegiatan yang digelar Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Lokasi pertama merupakan rumah tersangka Solihin alias Duloh, 63 tahun. Sedangkan lokasi kedua di rumah tersangka Wowon Erawan alias Aki, 60 tahun. Di masing-masing lokasi diperagakan 30 adegan. Kedua lokasi itu berada di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.
Terakhir rekonstruksi dilaksanakan di rumah kontrakan Wowon di Kampung Babakan Curug, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, sebanyak 34 adegan.
"Di lokasi pertama rumah tersangka Duloh tempat pembunuhan korban Wiwin dan Noneng asalnya akan dilakukan 22 adegan, tapi berkembang menjadi 30 adegan,” Kepala Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Indrawienny Panjiyoga di lokasi rekonstruksi, Kamis 2 Maret 2023.
Korban Wiwin adalah istri Wowon, sedangkan Noneng adalah ibu kandungnya Wiwin alias mertua Wowon.
Panjiyoga menuturkan lokasi kedua merupakan tempat pembunuhan korban Bayu Erawan. Awalnya akan diperagakan 19 adegan, tapi bertambah menjadi 30 adegan. Bayu Erawan adalah anak Wowon dari perkawinannya dengan Ai Maemunah yang ikut menjadi korban pembunuhan
“Terakhir di lokasi rumah kontrakan Wowon tempat pembunuhan korban Farida asalnya akan dilakukan 22 adegan, tapi menjadi 34 adegan. Sehingga total di tiga lokasi itu 94 adegan," ujar Panjiyoga.
Farida adalah korban yang dibawa oleh Dede Solehudin, 42 tahun, tersangka lainnya.
Peran Komplotan Wowon Serial Killer Kian Jelas
Menurut Panjiyoga, pertambahan adegan dalam rekonstruksi ini karena ada perkembangan yang mengarah ke peran masing-masing yang semakin jelas dan detail.
Dede, misalnya, berperan sebagai penjemput para korban yang akan dieksekusi. Korban Wiwin dan Nining dijemput oleh Dede dari Bandung, sedangkan korban Farida dijemput dari sebuah mall di kota Cianjur.
"Sedangkan peran Solihin alias Duloh adalah eksekutor. Dari seluruh tempat kejadian perkara (TKP), baik di Bekasi maupun Cianjur, semuah dieksekusi oleh tersangka Solihin alias Duloh," kata dia.
Sementara itu, peran Wowon Erawan alias Aki adalah dalang dari seluruh aksi sindikasi ini. "Otaknya adalah Wowon. Kami menyebut komplotan ini adalah sindikat pelaku penipuan dan pembunuhan," tuturnya.
Panjiyoga mengatakan sejauh ini belum ada tambahan korban dalam kasus ini. Sementara uang yang terkumpul dari hasil penipuan sindikat ini berjumlah sekitar Rp 1 miliar. "Tapi itu terkumpul secara bertahap, bukan sekaligus," ucap dia.
Setelah rekonstruksi dilakukan di empat lokasi di Bekasi dan Cianjur, menurut Panjiyoga, rencananya akan dilakukan rekonstruksi di lokasi tambahan di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, yakni rumah kontrakan Wowon saat tinggal bersama istrinya, Ai Maemunah.
"Tapi masih kita kaji malam ini, apakah rekonstruksi akan dilaksanakan di TKP tambahan di Desa Cipeuyeum atau tidak," kata Panjiyoga.
Pilihan Editor: Rekonstruksi Kasus Wowon Serial Killer di Cianjur Juga Disaksikan Korban yang Selamat