TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta mengawasi secara ketat penumpang pesawat rute luar negeri dalam mengantisipasi penularan flu burung varian baru.
"Peningkatan pengawasan dilakukan menyusul adanya laporan kasus flu burung (H5N1) yang menginfeksi manusia di Kamboja," ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno-Hatta Naning Nugraini saat dihubungi Tempo, Kamis 8 Maret 2023.
Selain penumpang dari Kamboja, petugas KKP juga meningkatkan pengawasan penumpang dari negara negara yang telah terjadi kasus flu burung seperti Jepang, Cina dan beberapa negara di Eropa.
KKP Soekarno-Hatta sudah mengirim surat kepada seluruh maskapai agar mewaspadai penumpang yang singgah di negara-negara Amerika, Eropa dan juga Asia. "Di dalam surat itu kami sebutkan bahwa apabila ada penumpang yang transit atau dari negara terdampak flu burung agar tetap berkoordinasi dengan kami," ujarnya.
Naning menyebutkan, di Asia negara dengan kasus H5N1 tipe baru adalah China dan Jepang. “Kalau China dan Jepang kan baru di unggas, sedangkan sudah ada kasus (manusia) itu Kamboja. Tentunya Kamboja kan negara paling dekat dengan kita itu juga sudah kita berikan atensi kepada teman-teman untuk meningkatkan kewaspadaan lebih lanjut,” kata Naning.
Menurut Naning, tidak hanya penumpang dari Luar Negeri yang diawasi petugas, tapi penumpang tujuan domestik tidak luput dari pengawasan. Caranya dengan menempatkan puluhan petugas dan fasilitas pendukung.
Untuk petugas, kata Naning, KKP Soekarno-Hatta menyiagakan 44 petugas yang terdiri dari dokter, perawat hingga sopir ambulance. "Petugas kami sebar di Terminal 1,2 dan 3, klinik di Terminal," ujarnya.
Untuk mendeteksi penumpang pesawat yang demam atau suhu tubuh tinggi, KKP mengaktifkan mesin penindai suhu tubuh atau thermoscanner. Alat ini terpasang di Terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta. "Thermoscanner untuk melihat ada tidaknya gejala, mirip flu burung atau Covid-19 yaitu suhu badan yang tinggi."
Naning menjelaskan, setiap penumpang pesawat baik dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki tanda atau gejala seperti demam, batuk dan sesak nafas akan dibawa ke poliklinik untuk dilakukan pemeriksaan.
“Apabila ada tanda-tanda atau gejala, orang tersebut kami bawa ke poliklinik. Di poliklinik nanti divalidasi, dan kami lakukan anamnesis. Apabila hasilnya positif maka akan dikirim ke Rumah Sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Tidak hanya di terminal penumpang, Naning melanjutkan, KKP Soekarno-Hatta juga memperketat pengawasan terhadap komoditas hewan khususnya unggas di Terminal Kargo.
KKP Soekarno-Hatta, kata dia, telah mengirim surat kepada instansi terkait di Bandara Soekarno-Hatta seperti Karantina Pertanian dan Bea Cukai. "Ini terkait dengan adanya impor burung atau unggas lainnya yang juga harus diwaspadai,” kata Naning.
Pilihan Editor: Dinas Kesehatan DKI Mitigasi Penularan Flu Burung