TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Jenderal Teddy Minahasa Putra sering menghapus pedan WhatsApp yang diduga soal peredaran lima kilogram sabu. Pesan itu di antaranya komunikasi dengan Ajun Komisaris Besar Polisi Dody Prawiranegata dan Linda Pujiastuti alias Anita alias Anita Cepu.
"Itu sifatnya personal, kebiasaan saya men-delete, clear chat, tidak ada kaitannya sama perkara," ujar Teddy kepada Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis, 16 Maret 2023.
Pernyataan itu dia ungkap saat Jaksa Penuntut Umum atau JPU bertanya soal banyaknya bukti pesan yang dihapus. Kemudian beberapa hari lalu, saksi ahli dari Polda Metro Jaya menampilkan beberapa pesan yang dihapus tersebut.
Teddy Minahasa menegaskan bahwa alasan menghapus itu hanya sifatnya dalam berkomunikasi. "Kebiasaan personal," katanya singkat.
Ketika ditampilkan di persidangan, pesan Teddy Minahasa ada yang menunjukkan permintaan carikan pembeli narkoba kepada Linda Pujiastuti atau dikenal juga dengan nama Anita Cepu. Pesan itu tertanggal pada 23 Juni 2022 pukul 12.52.
"Iki onok barang 5 kg, golekno lawan. Posisi barang di Riau. (Ini ada barang 5 kg, carikan lawan. Posisi barang di Riau)." Nama kontak WhatsApp Teddy diberi nama 'My Jenderal' oleh Linda.
Perkara ini soal peredaran lima kilogram sabu dari Polres Bukittinggi. Teddy Minahasa diduga memerintahkan Dody Prawiranegara untuk menukar 10 kilogram sabu.
Kemudian Dody hanya menukar lima kilogram saja dengan tawas dengan menyuruh asistennya, Syamsul Ma'arif alias Arif. Mereka berdua pun mengantarkan narkoba itu dari Padang ke Jakarta untuk dijual.
Pilihan Editor: 3 Kali Lihat Pabrik Sabu di Taiwan Bersama Linda Anita Cepu, Teddy Minahasa Disebut Minta Fee Rp 100 Miliar