TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono beralasan, mutasi yang dilakukan terhadap Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti ke jabatan Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Setda DKI Jakarta agar bisa melakukan intervensi pada masalah stunting, kemiskinan ekstrem hingga kemacetan.
“Kepala Dinas Kesehatan Bu Widy berpengalaman mengatasi kondisi genting Covid, kalau ngurusin Dinkes aja, kan stunting susah,” kata Heru Budi di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan usai meninjau harga dan stok daging sapi, Selasa, 21 Maret 2023.
Heru Budi yang tengah fokus pada pengentasan stunting dan kemiskinan ekstrem menilai mutasi jabatan terhadap Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti sebagai langkah yang tepat.
“Kalau beliau naik menjadi Asisten bisa intervensi miskinnya, kemiskinannya, miskin ekstrem, bisa intervensi,” ujarnya.
Sebab, kata Kepala Sekretaris Kepresidenan itu, stunting disebabkan oleh kemiskinan, sehingga jabatan Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Setda DKI dinilai cocok untuk diemban Widyastuti.
“Kan dibawah kesmas (mengacu ke askesra). Jadi melihatnya lebih tinggi lagi. Stunting, dia bisa merintah Dinkes melakukan ini, Dinas Kependudukan melakukan ini. Dinas Sosial melakukan ini, Dinas Pendidikan melakukan ini,” kata dia.
Sementara itu, untuk masalah kemacetan, Heru menegaskan ia akan terlibat dalam penanganannya.
“Yang kemacetan ngurus kan Dishub, Bina Marga (urus masalah) jalan,” kata dia.
Ihwal program Dinas Bina Marga, yaitu missing link atau penyambungan jalan sebagai salah satu upaya solusi mengatasi masalah kemacetana, Heru Budi akan menyelesaikannya.
“Ya nanti kita kelarin, kan ada saya juga,” ucapnya.
Pilihan Editor: Kosongkan 4 Jabatan Kepala Dinas DKI, Heru Budi Akan Lakukan Lelang Terbuka