TEMPO.CO, Jakarta - Warga eks Kampung Bayam, Agus Riyanto, 42 tahun, heran sampai saat ini Pemprov DKI tidak pernah mempermasalahkan tendanya yang berdiri dekat JIS. Tenda itu dibangunnya sejak November 2022 karena dia belum bisa menghuni Kampung Susun Bayam.
Agus mengatakan tidak ada respons dari pemerintah DKI soal tenda yang mereka dirikan di dekat Jakarta International Stadium (JIS) yang akan menjadi venue Piala Dunia U-17 pada 10 November 2023.
"Padahal mau ada Pildun U-17 tapi pemerintah ga terganggu sama sekali, harusnya kan ada tenda begini, pas mau ada acara dunia, ditanggepin sama pemerintah, masa mau dibiarin aja, tingkatnya dunia loh ini," kata Agus saat ditemui di tendanya di sekitar JIS pada Senin, 21 Agustus 2023.
Dengan digelarnya ajang internasional itu di JIS, tentu banyak orang dari berbagai penjuru kota bahkan dunia akan datang ke stadion tersebut. "Masa pemerintah gak papa ada tenda kayak gini?" kata dia.
Tenda warga eks Kampung Bayam di dekat JIS masih berdiri hingga hari ini, Senin, 21 Agustus 2023. Tempo/Nur Khasanah Apriliani
Dia juga heran karena Pemprov DKI juga tidak terganggu dengan adanya pembangunan di dekat kali, yang posisinya sangat dekat dengan tenda warga eks kampung Bayam.
Agus menyebutkan, dia dan keluarganya masih bertahan di tenda hingga saat ini karena belum ada titik terang kapan mereka bisa menghuni Kampung Susun Bayam. Mereka akan terus tinggal di tenda sampai ada keputusan.
Selain berfungsi sebagai tempat tidur dan menyimpan barang-barang mereka, Agus menggunakan tenda tersebut sebagai warung untuk menjual kopi, teh dan beberapa makanan.
Agus mengatakan tidak akan pindah meski Piala Dunia U-17 digelar di JIS. Dia siap bertahan meski ada kemungkinan tendanya dirobohkan saat ajang internasional itu diselenggarakan. "Besok kami akan ke PTUN lagi," katanya.
NUR KHASANAH APRILIANI
Pilihan Editor: Eks Warga Kampung Bayam Tetap Dirikan Tenda Meski JIS Persiapan Piala Dunia U-17