TEMPO.CO, Bogor - Kepala Seksi Operasional Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor Rhama Kodara mengatakan, pihaknya bersama dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Gunungsindur meminta pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang diduga tangki BBM-nya bocor untuk segera mengosongkan minyak dari wadah penyimpanan.
Permintaan ini merespons temuan air warga Bogor yang diduga tercemar BBM. "Mengosongkan minyak SPBU yang ada sampai menunggu kajian dan petunjuk lebih lanjut. Kegiatan berjalan aman dan kondusif," kata dia di Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 7 September 2023, dilansir dari Antara.
Sebelumnya, muncul aroma bahan bakar minyak (BBM) dari sumur yang menjadi andalan warga di Desa Pengasinan, Kecamatan Gunungsindur untuk mendapat air bersih. Warna air tersebut pun tampak biru seperti BBM jenis Pertamax.
Dari keterangan warga setempat, total ada 15 sumur yang terkontamintasi dan tak lagi digunakan. Pencemaran pun diduga terjadi sudah hampir sekitar tujuh tahun.
Satpol PP Kabupaten Bogor telah menggelar mediasi antara warga dengan pihak SPBU yang diduga tangki BBM-nya bocor guna membahas masalah tersebut. Menurut Rhama, manajemen operasional SPBU sudah menerima perwakilan warga terdampak.
"Dan dalam waktu dekat akan melakukan kajian teknis terkait dugaan kebocoran sumur tangki milik SPBU tersebut," ujar dia.
Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama menambahkan, juga menyambangi lokasi air sumur yang diduga tercemar itu. Satpol PP mengecek ke rumah warga terdampak, salah satunya milik seorang bernama Rizky.
"Di lokasi tersebut didapati bahwa air sumur sudah tercampur dengan dugaan bahan bakar minyak," ucap Rhama.
Dalam kesempatan ini, lanjut Rhama, Rizky meminta agar manajemen SPBU yang diduga tangki BBM-nya bocor untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Dengan begitu, pencemaran air sumur di Desa Pengasinan, Bogor bisa disetop.
Pilihan Editor: Top 3 Metro: Juru Parkir Pengeroyok Konsumen Alfamidi AKAMSI hingga Pesan Fauzi Bowo untuk Heru Budi
