TEMPO.CO, Bogor - Dua bayi tertukar berinisial GL dan GB, 1 tahun, resmi kembali kepada orang tua biologisnya. Penyerahan bayi tertukar itu dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, KPAI, Polres dan Kodim Kabupaten Bogor di Mapolres Bogor.
Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta Rumah Sakit dan lembaga kesehatan di daerahnya lebih optimal melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) saat melayani pasien. Agar kejadian bayi tertukar tidak terulang kembali.
"Peristiwa ini juga harus menjadi pembelajaran bagi kami semua," kata Iwan di Mapolres Bogor, Cibinong. Jumat, 29 September 2023.
Dalam penyerahan bayi tertukar itu, Iwan mengatakan kehadiran pemerintah pusat menjadi kesempatan untuk rekonsiliasi dan membangun hubungan yang harmonis demi masa depan anak-anak.
Iwan menuturkan anak-anak perlu mendapat perhatian, kasih sayang, dan perawatan yang dibutuhkan untuk tumbuh sehat dan bahagia.
Menurut dia, peristiwa bayi tertukar itu telah memberikan dampak yang mendalam terutama pada kedua anak dan keluarga bayi tertukar.
"Insya Allah dengan dukungan dan kerja sama semua pihak, kedua keluarga dapat mencapai reintegrasi sosial yang positif dan menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif untuk anak-anak,” tuturnya.
Dalam menangani peristiwa ini, menurut Iwan, Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan sejumlah upaya melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial. Salah satunya memberikan pendampingan kepada bayi tertukar dan kedua orang tuanya sejak 25 Agustus sampai 23 September 2023.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengapresiasi semua pihak yang terlibat mengawal kasus ini sampai proses kesepakatan bersama dan penyerahan bayi tertukar.
"Tidak ada lagi kasus tertukarnya bayi. Kasus-kasus yang melibatkan anak karena sejatinya dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak ini adalah tanggung jawab kita semua," kata Bintang.
Kementerian PPPA, kata Bintang, berharap ke depan sinergi kolaborasi seperti ini tetap bisa terbangun dengan baik agar bisa memberikan pendampingan yang terbaik bagi anak.
"Tindakan preventif perlu kami lakukan untuk meminimalisir terjadinya kasus-kasus yang terjadi kepada anak,” kata dia.
Wakil Ketua KPAI Jasra Putra juga mengapresiasi pengawalan penanganan kasus bayi tertukar yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan jajaran Polres Bogor.
Ia berharap hal itu jadi momentum untuk memperkuat penanganan isu-isu keluarga tidak hanya di Kabupaten Bogor tapi di daerah lainnya.
"Alhamdulilah hak anak untuk bertemu keluarganya pada akhirnya bisa kita wujudkan secara bersama tentunya dengan pengawalan yang optimal dari Pemkab Bogor dan Polres Bogor," kata Jasra.
Pilihan Editor: Kabar Terbaru Kasus Jasad Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Cinere, Polisi Tunggu Hasil Patologi