TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memberikan data tentang puncak curah hujan di wilayah DKI yang akan terjadi pada Februari 2024 mendatang. Curah hujan mulai meningkat pada Desember 2023, kemudian berlangsung hingga Maret 2024 saat memasuki musim pancaroba.
Kendati curah hujan di wilayah DKI Jakarta termasuk kategori rendah dan menengah, namun warga Jakarta harus mewaspadai curah hujan yang tinggi di selatan Jakarta, yaitu terutama di Bogor.
"Meski, DKI itu sendiri kategori prediksi masih rendah, kemudian menengah, tapi ternyata untuk wilayah selatan, kategorinya tinggi," ujar Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin dalam seminar daring "Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan di Provinsi DKI Jakarta", Rabu, 15 November 2023 seperti dilansir dari Antara.
Miming mengatakan curah hujan yang tinggi bisa berpotensi terjadinya genangan dan banjir yang sangat tinggi, terlebih bila nanti disertai dengan rob di pesisir utara Jakarta.
Dia mengacu pada data banjir besar yang telah dihimpun sejak 1918 hingga 2020 di Jakarta. Pada data tersebut, kejadian banjir itu biasanya terjadi pada Januari dan Februari. Dari data tersebut juga menyebutkan bahwa pada periode-periode itu, ada beberapa fenomena alam yang terjadi secara bersamaan, semisal seruakan dingin, Madden Julian Oscilation dan Borneo vortex, yaitu sebuah fenomena yang terjadi di Laut Cina Selatan.
"Untuk DKI Jakarta, ketika muncul fenomena ini, perlu diwaspadai, karena dari historisnya juga ternyata berdampak pada potensi banjir yang cukup besar, di beberapa wilayah," katanya.
Miming mengatakan, musim hujan di Jakarta bersifat normal, kecuali untuk Jakarta Selatan yang di bawah normal.
Dia melanjutkan, prediksi puncak musim hujan tertinggi di wilayah DKI adalah Februari yaitu durasi hujan berlangsung selama 10 hingga 12 dasarian, bahkan sampai 15 dasarian. Artinya, musim itu dapat berlangsung selama empat bulan, mulai dari Desember hingga Maret, ketika memasuki musim pancaroba.
Curah hujan DKI Jakarta, katanya, cenderung lebih rendah dibandingkan wilayah sekitarnya. Meski demikian, ujarnya, dia tetap mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi curah hujan tinggi yang terjadi di bagian selatan Jabodetabek.
"Banjir itu datang tidak hanya di wilayah yang curah hujan DKI saja. Tetapi dari selatan juga. Dari hulu," ujarnya. Hujan di arah selatan DKI Jakarta akan datang lebih awal dibandingkan hujan di Jakarta.
Pilihan Editor: Wakil Wali Kota Jaktim Instruksikan Lurah dan Camat Gelar Kerja Bakti Massal Cegah Banjir