TEMPO.CO, Jakarta - Mantan aktivis mahasiswa, Abdul Aziz Fadirubun, merespons laporan yang dilayangkan oleh Lokataru Foundation ke Polres Metro Jakarta Selatan atas dugaan intimidasi terhadap mahasiswa Universitas Trilogi. Dia membantah tuduhan bahwa dirinya datang bersama 15 orang lainnya.
Aziz mengklaim bahwa dia hadir di Universitas Trilogi hanya bersama seorang adik tingkat sekaligus sepupunya yang merupakan mahasiswa Universitas Jakarta (Unija). "Saya datang dengan sepeda motor karena tempat tinggal saya tidak jauh dari Universitas Trilogi," kata Aziz dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Rabu, 7 Februari 2024.
Aziz juga membantah melakukan pembubaran paksa terhadap rapat konsolidasi bertajuk “Pemilu Curang dan Pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi)” yang digelar mahasiswa di Balai Warga Universitas Trilogi pada Sabtu lalu itu. Dia mengaku bahwa kedatangannya hanya untuk memperingati adik-adik tingkatnya agar berhati-hati membahas isu pemakzulan presiden
"Tidak ada tuntutan. Yang ada adalah mengkhawatirkan aktivitas adik-adik (tingkat) yang sudah terendus dan ramai. Sebagian seorang abang, wajar jika saya mengkhawatirkan adik-adik saya," ujarnya.
Secara spesifik, Aziz menyebut bahwa kekhawatirannya itu ditujukan kepada dua adik tingkatnya yang berasal dari Universitas Bung Karno dan Universitas Islam Jakarta. Dia juga menjelaskan bahwa dirinya kesulitan untuk berbicara kepada adik-adik tingkatnya itu karena lokasi sudah dijaga oleh petugas keamanan.
Atas keterangan Aziz ini, Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Delpedro Marhaen membantah soal kehadiran Aziz yang hanya berdua dengan seorang juniornya. "Kurang tahu soal adiknya ini. Berdasarkan di lapangan, dia dateng bergerombol sekitar 15 orang," ujarnya saat dikonfirmasi Tempo.
Sebelumnya, Delpedro Marhaen resmi melaporkan Aziz Fadirubun karena diduga melakukan intimidasi di Universitas Trilogi, ke Polres Metro Jakarta Selatan. "Hari ini Lokataru dampingi korban untuk membuat pelaporan terhadap Azis. Sudah dilakukan visum juga. Harapannya dapat ditindaklanjuti sampai ke aktor di atasnya," kata Delpedro dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Selasa, 6 Februari 2024.
Akibat penganiayaan yang dilakukan Aziz, seorang mahasiswa Universitas Trilogi mengalami memar. "Benjol dan memar di bagian dahi kepala. Awalnya adu mulut, kemudian mendekat, berteriak di wajah sampai akhirnya menanduk wajah korban menggunakan kepalanya," kata Delpedro.
Sosok Abdul Aziz Fadirubun
Delpedro membeberkan sebuah foto yang memperlihatkan Aziz duduk berdampingan dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Menurut dia, ada kedekatan antara Aziz dkk dengan lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang menyokong capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Setelah salah satu dari mereka teridentifikasi, kami cari di sosmed. Isi sosmednya ada dukungan untuk Prabowo-Gibran. Ada juga foto dengan Tito Karnavian," tuturnya.
Berdasarkan penelusuran Tempo, Aziz Fadirubun pernah menjadi aktivis di Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Jakarta Selatan. Dia pernah menjabat sebagai ketua HMI Jaksel periode 2015-2016.
Ketua HMI Jakarta Selatan periode 2016-2017 Ari Safari Mau membenarkan hal itu. "Dia menjabat sebelum saya. Saya itu 2016-2017, dia itu sebelumnya. Saya menjabat periode setelah Aziz. Aziz demisioner, saya terpilih," tutur Ari.
Ari mengatakan sudah lama tak menghubungi Aziz. Ihwal intimidasi di Universitas Trilogi, Ari mengaku tak tahu-menahu.
"Dulu sempat ada intensitas karena (Aziz) sebagai kawan, senior. Sempat ketemu tapi bukan janjian. Tapi, untuk akhir-akhir ini sudah lama enggak (bertemu) sih. Kalau urusan intimidasi, saya juga baru tahu, engga tahu juga apa motifnya," ucapnya.
Tak hanya itu, penelusuran Tempo menemukan bahwa terduga pelaku intimidasi itu benar bernama lengkap Abdul Aziz Fadirubun. Dalam situs resmi PDDikti, Aziz pernah tercatat menempuh pendidikan di Universitas Azzahra dan mengambil kuliah ilmu hukum. Aziz juga mencantumkan nama kampusnya di akun media sosialnya.
Pilihan Editor: Lokataru Ungkap Identitas Sosok Pelaku Intimidasi di Universitas Trilogi, Mantan Aktivis HMI dan Pendukung Prabowo-Gibran