Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beredar Catatan Nama dan Peran Pelaku Bullying di Binus School: Kaderisasi Sampai Tukang Pukul

image-gnews
Binus School Serpong di Jalan Jelupang Raya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Selasa 20 Februari 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Binus School Serpong di Jalan Jelupang Raya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Selasa 20 Februari 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Iklan

Di kolom komentar, ada seorang warganet yang membagikan tangkapan layar dari salah satu akun tidak dikenal yang mengaku sebagai salah satu anak Binus School. Dia menyebutkan nama-nama pelaku yang sudah dikeluarkan dari sekolah.

“Halo guys aku mau info, aku salah satu anak dari Binus School Serpong, korban adalah salah satu teman saya, anak vincent (LGL) dikeluarkan dari sekolah, KN (yang bakar korban dengan korek api) juga dikeluarkan, EL (nyekek leher korban) juga dikeluarkan, untuk teman-teman yang lain masih belum ada info. TOLONG DI BOOST YA GUYS,” bunyi dari tangkapan layar itu.

Kronologi Kekerasan di Binus School

Seorang warganet di media sosial X juga membagikan tangkapan layar yang berisi penjelasan ibu korban perundungan atas apa yang menimpa anaknya. Dia membenarkan telah terjadi kekerasan terhadap anaknya yang dilakukan oleh murid-murid kelas 3 SMA Binus International School Serpong. Murid-murid itu tergabung dalam sebuah geng sekolah yang dinilai memiliki peran masing-masing dalam kejahatannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak tanggal 2 Februari anak saya dihajar, dipiting, dicekik, diikat ditiang, ditendangin, diludahi bergantian, disundutin pake rokok badannya, dipukul pake kayu dari belakang, dihajar bagian perutnya, dan ditonton banyak orang, masih banyak lagi yang gak bisa saya sebutkan,” kata ibu korban dalam keterangan unggahan Instagramnya @mamaalena.

Perundungan berlanjut hingga sebelum Pemilu 2024 digelar. Dia mengatakan anaknya kembali dihajar dan tangannya dibakar menggunakan korek api yang dipanaskan. Dia mengaku mengetahui hal itu karena kejadian tersebut divideokan dan dia telah melihat dan menerima video tersebut.

Dia juga mengungkapkan alasan anaknya tidak bisa melawan perlakuan dari senior di sekolahnya tersebut. Hal ini karena korban diancam oleh pelaku apabila melapor atau melawan maka adik korban yang masih duduk di kelas 6 SD akan dianiaya, dilecehkan, hingga diancam dihabisi nyawanya.

Saya sempat berpikir apakah anak saya ada salah duluan pernah mukul orang atau berantem kenapa? Tapi ternyata itu Cuma ditatar kakak kelasnya yang katanya biar mentalnya kuat, situ sehat tong natar anak gw, sini lu pada gantian gw yang tatar sekarang, gimana perasaan orangtua lu, waras kah?” tulisnya.

Seorang warganet mengungkapkan bahwa di Binus School terdapat sebuah subkultur atau geng remaja yang dikenal dengan nama Geng Tai (GT). Mereka biasanya berkumpul di toko kecil di belakang sekolah yang disebut Warung Ibu Gaul (WIG) untuk melakukan berbagai kegiatan menyimpang, seperti merokok di bawah umur, kekerasan, dan vaping.

Dalam subkultur ini, senior/kelas 12 disebut Agit. Mereka adalah orang yang memegang kendali atas semua hal yang ada di dalam geng. Kelompok ini diketahui sudah berlangsung selama sembilan generasi.

Agit tersebut akan merekrut anggota baru untuk bergabung dalam geng. Disebutkan, anak laki-laki di Binus yang bergabung dengan geng akan memiliki status hierarki yang lebih tinggi dari teman-temannya. Oleh karena itu, mereka yang tidak bergabung dengan geng sering kali menjadi sasaran dari orang yang berstatus lebih tinggi.

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Kuasa Hukum Pertanyakan Kelanjutan Kasus Isabela Pule, PRT Asal NTT Korban Kekerasan Majikan ke Polres Jakarta Barat

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

3 hari lalu

Sejumlah peserta didik baru mengikuti upacara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Negeri 2 Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 13 Juli 2020. Sebanyak 48 perwakilan dari 384 peserta didik baru mengikuti upacara yang merupakan rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, kegiatan tersebut tetap dilakukan dengan protokol kesehatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

Alasan pentingnya MPLS dilakukan kepada siswa baru, tentu saja menghindari tindakan mengarah perpeloncoan atau bullying.


Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

3 hari lalu

seorang siswa mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) Massal di Lapangan Karebosi Makassar, Selasa 5 Agustus 2014. TEMPO/Hariandi Hafid
Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

Berikut alasan pergantian Masa Orientasi Siswa (MOS) jadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Apa yang dilarang dilakukan kepada siswa baru?


Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

12 hari lalu

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya


Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

16 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.


60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

18 hari lalu

60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

BINUS SCHOOL Serpong, sekolah yang mengusung kurikulum Cambridge, mencatat lebih dari 60 alumni mereka di tahun 2024 ini diterima untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.


BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

27 hari lalu

BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

Kegiatan tridharma perguruan tinggi dalam ketahanan pangan khususnya pengembangan Smart Farming 5.0 harus menyatukan keilmuan multidisipliner klaster ekonomi, pertanian dan teknik.


Natasha Rizky Akui Lebih Mandiri dan Belajar Tidak Bergantung Lagi dengan Desta

36 hari lalu

Natasha Rizky menjadi bintang tamu di kanal YouTube VINDES (Vincent dan Desta) yang tayang pada Senin, 8 April 2024. Dok YouTube VINDES
Natasha Rizky Akui Lebih Mandiri dan Belajar Tidak Bergantung Lagi dengan Desta

Natasha Rizky mengungkapkan perubahan hidupnya setelah berpisah dengan Desta saat menjadi bintang tamu di program Vindes.


BINUS University Enam Kali Raih Global MIKE Award

41 hari lalu

BINUS University Enam Kali Raih Global MIKE Award

BINUS University kembali meraih penghargaan Global Most Innovative Knowledge Enterprise (MIKE) 2023 yang ke-6 kalinya berturut-turut sejak 2018


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

41 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

41 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.