Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mama-Mama Papua Keluhkan Kondisi Pasar di Merauke, Sebut Tak Diperhatikan Sejak Pemberlakuan Otsus

image-gnews
Ikatan Pedagang Mama-mama Asli Papua atau IPM2AP mendesak Pemerintah Merauke untuk menyediakan pasar yang layak dan memperhatikan pedagang asli Papua. Foto: Istimewa
Ikatan Pedagang Mama-mama Asli Papua atau IPM2AP mendesak Pemerintah Merauke untuk menyediakan pasar yang layak dan memperhatikan pedagang asli Papua. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Pedagang Mama-mama Asli Papua atau IPM2AP menilai pemerintah Merauke gagal menyediakan pasar yang mampu menjawab tantangan dan persoalan ekonomi saat ini. Mereka menyebut akan konsolidasi mendatangi Majelis Rakyat Papua atau MRP Papua Selatan untuk menyampaikan aspirasi mereka pada Senin, 18 Maret 2024. 

“Kami minta harus ada pasar yang layak untuk berjualan, kami minta harus ada pasar tradisional,” kata Rika salah satu perempuan Papua Selatan di Merauke, Kamis, 15 Maret 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis. 

Rika menilai nasib pedagang asli Papua tidak diperhatikan selama bertahun-tahun sejak Otonomi Khusus di wilayah Timur Indonesia itu berjalan. Rika menyebut pemerintah daerah seolah tidak memperhatikan kondisi para pedagang, terutama di Pasar Mopa Merauke. “Sejak otonomi khusus 2021 pemerintah daerah tidak jawab aspirasi kami mama-mama Papua,” kata Rika. 

Rika bercerita pada 2023 IPM2AP di Merauke telah menyiarkan dan menggelar konferensi pers atas fenomena tersebut, tapi pemerintah daerah tidak bergeming. Rika mengatakan mama-mama di Merauke tidak hanya mengkritisi letak dan penempatan pasar yang dinilai tidak strategi, tapi berkaitan dengan persaingan dagang dan digitalisasi pasar.

“Dengan melihat kondisi dan persoalan yang ada, mama-mama Papua telah berkomitmen dan siap berjuang menyampaikan aspirasi mereka,” kata dia. 

Tak hanya itu, Rika juga mengkritisi dua pasar pemerintah bangun lewat Kementerian Perdagangan. Dia menyebut pemerintah membangun dua pasar itu tanpa melibatkan dan menyosialisasikan kepada mama asli Papua. “Terkesan seperti pasar liar atau tidak sesuai,” kata Rika.

Rika turut menyebut pemerintah seharusnya memiliki konsep pasar yang jelas dan indikator lokasi pembangunan yang strategi. Dia menyebut pemerintah mestinya membangun pasar di tengah pusat pada penduduk. “Seperti lokasi Pasar di belakang SMP Negeri 2 Merauke,” kata dia. 

Rika menyarakan mestinya pemerintah fokus merevonasi pasar Mopah agar lebih bagus. Langkah itu dinilai sesuai dengan permintaan mama-mama asli Papua yang menginginkan konsep pasar ideal. 

Majelis Rakyat Papua Diminta Tanggapi Aspirasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Senada dengan Rika, aktivis Papua Selatan, Yoseph J.K Minipko mengatakan Majelis Rakyat Papua mesti menanggapi aspirasi mama-mama Papua. Dia menyebut kalau Majelis Rakyat Papua tidak merespons aspirasi ini, dirinya menyarakan mama-mama Pupua untuk mendatangi kantornya majelis.

“Harus siap datang di kantor MRP Papua Selatan untuk menyampikan aspirasi dan Majelis Rakyat Papua Selatan berkewajiban mengawal aspirasi pembangunan pasar serta semua tantangan pasar yang ada kepada Pemerintah Daerah,” kata Yoseph. 

Yoseph menilai pemerintah daerah semestinya sensitif sekaligus peka dengan aspirasi masyarakat Papua. Aspirasi itu berupa kondisi dua pasar yang dikeluhkan mama-mama Papua karena tidak menjawab tantangan pasar. 

“Seharusnya ketika ada suara-suara kritis dari mama-mama seharusnya didengarkan dan diajak dialog” kata dia. 

Dia berharap tokoh masyarakat, agama, aktivis, mahasiswa, dan organisasi masyarakat sipil ikut mendukung perjuangan mama-mama Papua. 

Pendamping hukum IPM2AP, Arnold Anda, mengatakan perjuangan mama-mama Papua sudah semestinya dilakukan karena otonomi daerah Papua gagal menjawab tantangan kondisi kliennya yang sudah 22 berjualan. Menurut dia, keberpihakan yang diberikan negara melalui otonomi daerah tidak dijalankan dengan baik. 

“Seharusnya menjadi bahan koreksi bagi pemerintah, terutama bupati dan DPRD Kabupaten Merauke,” kata Arnold. 

Pilihan Editor: Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

4 jam lalu

Puluhan amunisi milik Polres Paniai saat hendak dibawa ke Pospol 99 Distrik Baya Biru yang sempat diamankan petugas di bandara Nabire, Papua, Sabtu  19 Mei 2024. ANTARA/HO-Polres Nabire
Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.


Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

1 hari lalu

Sidang pembacaan tuntutan kasus korupsi pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 di Mimika, Papua dengan terdakwa Budiyanto Wijaya, Arif Yahya, Totok Suharto, dan Gustaf Urbanus Patandianan di PN Jakarta Pusat, Rabu, 15 Mei 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

Para tersangka korupsi Gereja Kingmi Mile 32 mengakibatkan timbulnya kerugian keuangan negara setidaknya Rp 11, 7 miliar.


IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

1 hari lalu

Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)


Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

2 hari lalu

Tambang Freeport. Istimewa
Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengkritik perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia


Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

2 hari lalu

Kasatgas Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani. Foto: Satgas Damai Cartenz
Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.


Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

2 hari lalu

Kasatgas Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani. Foto: Satgas Damai Cartenz
Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengatakan TPNPB-OPM harus membuktikan tudingan tentang serangan udara ke Kampung Pogapa.


Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

3 hari lalu

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam untuk Kampung Banda, Kampung Pund, Kampung Ampas, Distrik Waris, Kampung Skofro dan Kampung Uskuwar, di Kabupaten Keerom, Papua.


Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

3 hari lalu

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga saat terjadi baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat, 10 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.


Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

4 hari lalu

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga saat terjadi baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat, 10 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

Polisi sebut keberadaan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa yang justru membuat warga terpaksa meninggalkan kampung halaman.


Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

4 hari lalu

Asap api tampak membubung dari bangunan Sekolah Dasar Negeri Inpres Pogapa di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu, 1 Mei 2024. Bangunan itu dibakar TPNPB-OPM setelah penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo pada 30 April lalu. Dok. Istimewa
Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.