TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya belum menemukan keberadaan saksi W alias S dalam kasus pembunuhan anggota TNI Supriyadi, di Bantargebang, Kota Bekasi. W merupakan orang yang mengadukan permasalahannya dengan tersangka, Aria Wira Raja, kepada korban.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Wira Satya Triputra, mengatakan hubungan W dengan korban merupakan pertemanan biasa. Namun, dia mengaku masih akan mendalami hal itu karena W belum ditemukan. "Sampai sekarang ini, W alias S masih dalam pencarian," ujar Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 3 April 2024.
Wira bercerita, kronologi kejadian pembunuhan dengan pedang ini bermula dari pengaduan W kepada korban pada Kamis, 28 Maret 2024 pukul 21.00. W merupakan rekan lama korban. Kepada korban, W menceritakan dia diajak berhubungan badan oleh tersangka Aria di Apartemen Urbano Bekasi.
Menurut Wira, W berselisih paham dengan tersangka. Karena itu, W menghubungi korban untuk meminta tolong.
Gayung bersambut, bersama rekan-rekannya, korban mendatangi tersangka di apartemennya. Korban kemudian mengajak ke rumah tersangka untuk menyelesaikan permasalahan itu. Mereka berdua mengendarai sepeda motor. “Korban duduk di depan, Saudara Aria membonceng di belakangnya,” ujar Wira. Di tengah jalan, rekan-rekan korban tertinggal.
Namun alih-alih menuju rumah, tersangka membelokkan sepeda motor ke arah lain. Sepeda motor itu mengarah menuju rumah Alfian, rekan tersangka. Tiba-tiba, di pinggir jalan, tersangka berteriak, “Begal! Begal! Begal”
Tersangka kemudian menghampiri rumah Alfian untuk mengambil pedang. Menurut Wira, pedang itu memang tersampir di teras rumah.
Mengajak Alfian, tersangka mengejar korban yang diteriaki begal itu dengan mengendarai sepeda motor. Di depan SMA 15 Kota Bekasi, tersangka membacok korban sebanyak empat kali. Setelah dibacok, korban masih sempat menendang sepeda motor Alfian. Keduanya terjatuh. Aria dan Alfian melarikan diri. Korban, yang telah bersimbah darah, akhirnya ditemukan oleh warga. Setelah mendapatkan perawatan, anggota TNI itu meninggal.
Pilihan Editor: 13 Anggota Satgas PPKS UI Kompak Mundur, Ini Alasannya