TEMPO.CO, Jakarta - Burhanis, bos rental mobil asal Kemayoran, Jakarta Pusat, yang meninggal usai dikeroyok warga dan dituduh maling di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati, merupakan pribadi yang dikenal bersahaja oleh lingkungan sekitarnya. Laki-laki berusia 52 tahun ini diketahui telah lama menjalankan usaha rental mobilnya, Mitra Cempaka.
Burhanis tinggal di Gang Gurame Sumur Batu RT 05/RW 07 Cempaka Baru Kemayoran, Jakarta Pusat. Sebelum tinggal di sana, dia tinggal di Jalan Cempaka Baru VIII No.2, sekitar 500 meter dari lokasi yang sekarang. Namun, keluarga yang masih berduka enggan berkomentar. Pihak keluarga telah mempercayai kerabat dekat almarhum, Indra Jayanata (58 tahun) untuk berbicara di media.
Selain itu, Tempo juga telah mewawancarai satu karyawan Burhanis, Iman Sanifar (26), di rental mobil Mitra. Nata dan Sanifar mengaku kehilangan sosok Burhanis yang semasa hidupnya telah banyak membantu mereka.
Burhanis, Pribadi yang Pengertian dan Suka Membantu
Nata mengatakan rekannya itu memang sosok yang terpandang di kalangan tetangga dengan sifat yang baik. "Di mata saya, dia (Burhanis) sangat bagus dan sangat baik," kata Nata ketika ditemui Tempo di rental mobil almarhum, Mitra Cempaka, pada Ahad, 16 Juni 2024.
Selain menjalankan usaha rental mobil sejak sekitar 2007 atau 2008, Burhanis juga merupakan pengusaha properti. Dia memiliki banyak kos-kosan, kontrakan, dan tanah yang dikenal ramah terhadap orang yang menyewa propertinya. "Dalam bertetangga juga baik. Ya enggak usah sama tetangga, sama yang kos aja kadang telat dia (Burhanis) enggak menegur. Pengertiannya tinggi," ujar laki-laki berusia 58 tahun itu.
Bercerita panjang lebar tentang pribadi Burhanis, orang yang disebut sebagai tangan kanan almarhum dalam menjalankan rental mobil ini mengaku terkejut dengan adanya kasus pengeroyokan tersebut. Sebab, dia kehilangan sosok yang telah dianggap sebagai saudara atau adik laki-lakinya sendiri. "Sebelum dia meninggal, anak saya yang masuk rumah sakit sempat dikasih uang," ujarnya.
Burhanis meninggalkan seorang istri dan tiga anak, dua perempuan dan satu laki-laki. Setelah mendapatkan laporan dari Polres Pati bahwa Burhanis meninggal, Nata mengatakan bahwa istri almarhum terkejut. "Saya sangat kecewa dengan kejadian ini atas nama keluarga atau rekan dekat, dia saya anggap adik, Pak Haji Burhan," tutur Nata.
Sejalan dengan Nata, Sanifar juga mengungkap dia dibantu oleh Burhanis lantaran dipercaya untuk menjaga rental mobil miliknya. "Saya tadinya sopir angkot Pak Haji (Burhanis), tapi jadi naik level karena disuruh bantu-bantu di kantor ini," ujar Sanifar.
Sebelum menjalankan usaha rental mobil, Burhanis juga memiliki tiga kendaraan angkot. Namun, angkot-angkot itu saat ini sudah berhenti beroperasi karena aturan dari pemerintah. Oleh karena itu, Burhanis mengangkat tiga karyawannya untuk membantu menjalankan rental mobil milik. Dua di antara karyawannya ikut ke Pati untuk mengambil mobil yang tak kunjung dikembalikan. Dua karyawan Burhanis tersebut hingga kini menjalani perawatan akibat mengalami luka berat.
Berikutnya Sosok Bos Rental Mobil Penyayang Keluarga....