TEMPO.CO, Jakarta - Spanduk bertuliskan "Mitra Cempaka" jadi saksi bisu perjuangan Burhanis, bos rental mobil berusia 52 tahun asal Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia meregang nyawa setelah dikeroyok warga dan dituduh maling di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati pada Kamis, 6 Juni 2024.
Indra Jayanata, salah satu rekan dekat Burhanis sekaligus tangan kanannya bercerita bahwa almarhum telah merintis Mitra Cempaka sejak sekitar 2007 atau 2008. Namun nahas, Burhanis justru menemui ajalnya saat hendak mengambil mobilnya yang tak kunjung dikembalikan.
Baca juga:
"Ini spanduk yang di depan sudah lama, kisaran delapan tahun," kata Nata, panggilan akrabnya ketika ditemui Tempo di rental mobil Mitra Cempaka Jakarta Pusat pada Ahad, 16 Juni 2024.
Rental mobil Mitra Cempaka berlokasi di Jalan Sumur Batu Raya Nomor 10, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam gang yang tak terlalu luas itu, terdapat sebuah meja dan beberapa kursi tempat pengusaha rental mobil itu atau karyawannya biasa menyambut klien. Di dalamnya ada beberapa spanduk, dari yang berukuran besar hingga kecil.
Di spanduk dengan latar belakang berwarna biru, bertuliskan beberapa jasa yang ditawarkan oleh rental mobil ini. Mulai dari peminjaman lepas kunci, dengan supir, periode harian, mingguan, bulanan, kendaraan yang bisa diantar atau dijemput sendiri, harga yang bersaing, dan dengan persyaratan yang mudah.
Laki-laki berusia 58 tahun teman dekat Burhanis itu mengatakan Mitra Cempaka menyewakan berbagai macam jenis mobil. "Alhamdulillah mobil Pak Haji (Burhanis) ini ada 18. Yang paling mahal Expander, sisanya ada Mobilio, Avanza, Xenia, dan Innova," ujarnya.
Iman Sanifar (26), salah satu karyawan Burhanis mengatakan biaya sewa mobil Rp 350 ribu untuk waktu 24 jam. Dia mengatakan bosnya itu jarang ke kantor dan hanya datang sesekali untuk mengontrol usaha. "Ya ke sini kadang lihat pembukuan atau kalau ada langganan dia ya itu doang," ujar Sanifar.
Sanifar menyebut Burhanis mempunyai dua karyawan dalam menjalankan usaha rental ini. Satu karyawan yang bertugas menjaga kantor, dan satu lagi yang turun ke lapangan untuk mengantar dan menjemput mobil. "Satu karyawan lapangan yang ikut ke Pati," ucapnya.
Kedua karyawan ini tadinya merupakan sopir angkot milik Burhanis. Sebelum menjalankan usaha rental mobil, almarhum memiliki tiga angkot dengan nomor 37. Mereka dipekerjakan oleh Burhanis lantaran usaha angkotnya telah berhenti beroperasi.
Memasuki tempat rental mobil ini, ada salah satu spanduk yang menyita perhatian dari Buser Rentcar Nasional atau BRN, komunitas rental mobil se-Indonesia. Mereka turut berduka atas kematian Burhanis. "Usut tuntas kasus pengeroyokan dan pembunuhan pengusaha rental mobil di Sukolilo Pati," tulis spanduk dari BRN yang disertai foto pemilik rental mobil Mitra Cempaka itu.
Hingga kini, usaha rental Mitra Cempaka milik Burhanis masih berjalan. Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, calon klien masih mendatangi rental untuk bertanya-tanya seputar peminjaman mobil. Ada dua orang yang datang, sepasang suami istri, mereka bertanya soal harga rental mobil untuk semalam dan meminta kartu nama rental ini.
Pilihan Editor: Sosok Burhanis Bos Rental Mobil yang Dikeroyok hingga Tewas di Sukolilo Pati, Suka Membantu dan Penyayang Keluarga