Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lihat Eksploitasi Anak, Kementerian PPPA: Hubungi Hotline 129

image-gnews
Wakil Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol Dani Kustoni, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A. Chaniago, Plt Asisten Deputi Bidang Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK) KemenPPPA Atwirlany Ritonga menunjukkan barang bukti kasus praktik ekspolitasi seksual anak secara online, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024. Bareskrim Polri menetapkan empat orang tersangka kasus eksploitasi seksual anak secara online yang melibatkan anak di bawah umur melalui akun media sosial di X dan membentuk grup Telegram Premium Place. TEMPO/Jihan Riatiyanti
Wakil Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol Dani Kustoni, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A. Chaniago, Plt Asisten Deputi Bidang Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK) KemenPPPA Atwirlany Ritonga menunjukkan barang bukti kasus praktik ekspolitasi seksual anak secara online, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024. Bareskrim Polri menetapkan empat orang tersangka kasus eksploitasi seksual anak secara online yang melibatkan anak di bawah umur melalui akun media sosial di X dan membentuk grup Telegram Premium Place. TEMPO/Jihan Riatiyanti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kemarin, bertepatan di Hari Anak Nasional, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim)  mengungkap adanya kasus eksploitasi seksual anak di grup aplikasi Telegram. Grup tersebut membuka jasa layanan seksual atau open booking out (BO). Ada 1.962 talent  yang dipekerjakan sebagai pekerja seks, 19 di antaranya adalah anak di bawah umur. 

Atas peristiwa tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Asisten Deputi Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Atwirlany Ritonga, mengimbau agar masyarakat tidak ragu melakukan laporan, jika mejadi korban atau mengetahui adanya kekerasan pada anak. 

"Jangan ragu melapor ke hotline kami sahabat perempuan dan anak 129,"ujar dia di gedung Bareskrim Polri, Selasa 23 Juli 2024. 

Mengutip dari website resmi  Sekretariat Kabinet, layanan tersebut bisa diakses melalui hotline 021-129 atau whatsapp 08111-129-129.

Ia mengatakan, data kekerasan pada anak via daring memang meningkat tiap tahun. Dari data hotline 129, ada 122 laporan pada 2023. Sementara pada periode Januari - Juni 2024 sudah ada 67 laporan.

Ia menekankan pentingnya pengawasan tenaga pendidik, orang tua, hingga masyarakat kepada anak. Sementara itu, meski anak dalam kasus ini secara sadar menjadi pekerja seksual komersil, namun ia menekankan anak masih berada pada proses pertubuhan dan belum memiliki kematangan emosi. "Kasus ini faktor emosi kematangan, yang mnyebabkan anak sering tergiur untuk mencari jalan instan," ujar dia. 

Dari 19 anak, 4 di antaranya saat ini sudah didampingi Unit Pelaksana Teknis Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT P3A) DKI Jakarta. Mereka ditempatkan di rumah aman. Berdasarkan keterangan Plt. UPT P3A DKI Jakarta, Tri Palupi  Diah Handayani, tiga di antaranya, orang tua mengetahui anak terlibat prostitusi. 

Perihal itu, Atwirlany juga menghimbau UPT P3A DKI Jakarta melakukan pendampingan kepada para orang tua dan keluarga. Ia juga mengakui dalam kasus ekspolitasi seksual anak secara daring, seringkali bahkan disuruh orang tua. Sebagai informasi dalam kasus ini polisi menetapkan 4 tersangka, satu diantaranya merupakan narapidana dan ada yang  merupakan residivis. "Kemeneterian perempuan mendorong agar pelaku residivis dan tahanan dijatuhkan hukuman seberat beratnya," ujar dia.

Pilihan Editor: Gate 13 Stadion Kanjuruhan Dibongkar, YLBHI: Impunitas Bagi Pelaku Pembunuhan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Suana Makan dan Pilihan Makanan, Kunci Atasi Gerakan Tutup Mulut Anak

10 jam lalu

ilustrasi anak makan (pixabay.com)
Suana Makan dan Pilihan Makanan, Kunci Atasi Gerakan Tutup Mulut Anak

Orang tua perlu mengenalkan beragam makanan sejak dini kepada anak dan ciptakan suasana makan yang menyenangkan untuh cegah GTM anak.


Tips Atasi Anak yang Suka Pilah-Pilih Makanan

11 jam lalu

ilustrasi anak makan (pixabay.com)
Tips Atasi Anak yang Suka Pilah-Pilih Makanan

Jika anak tetap dibiarkan hanya suka makan jenis tertentu. Kebiasaan itu menetap sampai usia yang lebih besar


Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

19 jam lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

Jika mendapati anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik, segera berkonsultasi ke dokter dan tidak perlu menunggu sampai usianya bertambah.


Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

2 hari lalu

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

Berikut ini beberapa tips untuk yang ingin mengajak anak-anak bersantap di restoran mewah saat bepergian


Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

3 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

Dirjen HAM Dhahana Putra mengakui kasus kejahatan seperti pembunuhan dan kekerasan seksual yang melibatkan anak meningkat


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

4 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

4 hari lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

5 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

5 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

Kepolisian Malaysia akan memanggil pucuk pimpinan panti sosial yang dikelola yayasan GISB.


Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

6 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.