TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus telah tiba di Indonesia pada Selasa Siang, 3 September 2024. Pimpinan Gereja Katolik sedunia itu mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng bersama sejumlah rombongan Takhta Suci Vatikan.
Uskup Roma itu disambut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ignatius Kardinal Suharyo, dan Ketua Panitia Kedatangan Paus Fransiskus Ignasius Jonan. Nunsius Apostolik Vatikan untuk Indonesia Piero Pioppo juga turut menyambut Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu.
Di Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan akan melakukan sejumlah kunjungan. Pada 4 September 2024, ia akan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. Selanjutnya, pada 5 September 2024, Paus akan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Dia kemudian melanjutkan kegiatannya dengan mengadakan pertemuan bersama penerima manfaat organisasi amal di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Setelah itu, dia akan memimpin Misa Akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan yang akan diadakan pada hari yang sama, Kamis, 5 September 2024.
TNI-Polri Siapkan Pasukan Antiteror hingga Sniper
Untuk pengamanan Paus Fransiskus selama kunjungan ke Indonesia, Markas Besar TNI dan Polri melakukan penjagaan ketat, termasuk menyiapkan pasukan antiteror hingga penembak runduk atau sniper. Menurut Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Agus Hariadi penembak jitu itu disiapkan sesuai dengan standar prosedur operasional (SOP) yang berlaku untuk pengamanan tamu negara.
“Ya jelas ada (penembak runduk), itu sudah ada prosedur tetapnya sendiri,” kata Agus Hariadi, Senin, 2 September 2024, dikutip dari Antara.
Meski begitu, Agus tidak merinci jumlah dan penempatan penembak-penembak jitu tersebut. Terlepas dari itu, Pangkogabwilhan I menyebut pengamanan untuk Paus Fransiskus bakal melekat mengikuti kegiatan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Se-Dunia itu selama di Jakarta.
Sementara itu, Komandan Korps Brimob Polri Komjen Pol. Imam Widodo menyebut pihaknya juga menyiapkan pasukan dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror untuk mengawal kunjungan Paus Fransiskus. Dia menambahkan, satuan siber turut disiapkan untuk mencegah dan menangani ancaman siber selama kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta.
“Kami berharap mudah-mudahan semuanya aman, sukses, dan lancar, karena ini merupakan pertaruhan bangsa Indonesia,” kata Komjen Pol. Imam, Selasa.
Adapun Mabes TNI dan Mabes Polri telah menggelar apel gelar pasukan untuk pengamanan Paus Fransiskus dan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024. Apel itu dipimpin oleh Pangkogabwilhan I dan Komandan Korps Brimob Polri di Lapangan B3, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin, 2 September 2024.
Dalam apel itu, sebanyak 9.030 prajurit gabungan TNI dan Polri disiagakan untuk pengamanan dua kegiatan tingkat dunia tersebut. Dari jumlah itu, 4.300 diantaranya merupakan prajurit TNI, sementara 4.730 lainnya merupakan polisi.
Adapun terkait skema pengamanan, TNI dan Polri akan menggunakan sistem pengamanan berlapis. Mulai dari Ring 1, Ring 2, dan Ring 3. Untuk Pengamanan Ring 1 sendiri, akan dilaksanakan oleh Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres RI yang melekat pada Paus Fransiskus.
“Jadi, Paspampres nanti yang melekat di Ring 1, di mana keberadaan Paus berada. Untuk yang lainnya, setingkat menteri atau setingkat eksekutif yang lainnya itu nanti ada di Ring 2 dan Ring 3,” jelas Pangkogabwilhan I Agus Hariadi.
Sementara itu, sebelumnya Ketua Konferensi Waligereja Uskup Anton Subianto pernah mengatakan bahwa Paus Fransiskus meminta agar pengamanan selama di Indonesia tak berlebihan.
“Paus merasa tidak pernah punya musuh. Jadi dia ingin sebisa mungkin pengamanan tidak usah diketat-ketatkan,” kata Anton kepada Tempo, Senin lalu, 26 Agustus 2024.
ANTARA dan FRANCISCA CHRISTY ROSANA, berkontribusi dalam artikel ini.