TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa Hukum korban dugaan perundungan di Binus School Simprug, Sunan Kalijaga, membantah pernyataan pihak sekolah yang membantah adanya peristiwa itu. Dia menyatakan kliennya mengalami perundungan dan kekerasan saat dibawa ke kamar mandi oleh para pelaku.
“Dia (korban) dibawa oleh terduga para pelaku ke kamar mandi” kata Sunan, kepada Tempo pada Ahad, 15 September 2024.
Sebelumnya, Yayasan Binus menayangkan rekaman CCTV yang memperlihatkan sejumlah siswa masuk ke dalam toilet, termasuk salah satu diantaranya korban. Melalui video tersebut, Binus mengklaim bahwa tidak ada tindak perundungan, yang ada hanya perkelahian.
“Sehingga bukti video ini mungkin bisa menjelaskan, betul enggak tuduhannya itu bahwa di Binus ada pengeroyokan, betul nggak ada pelecehan seksual?” kata Otto Hasibuan, kuasa hukum Binus saat memutarkan video itu di konferensi Pers pada Sabtu 14 September 2024.
Menurut Sunan, korban mengalami perundungan sejak pertama kali masuk Binus School Simprug pada Bulan November 2023. Awalnya, menurut dia, korban mengalami perundungan secara verbal, dan terkadang fisik, tapi masih dalam kategori ringan.
Puncaknya, terjadi pada tanggal 30 dan 31 Januari 2024, dimana korban dipukuli juga dilecehkan dengan dipegang kemaluannya. “Kejadiannya dilakukan di jam sekolah dan di dalam sekolah” tuturnya.
Sunan juga meragukan jika dalam video tersebut hanya sebatas perkelahian. menurutnya, apa yang bisa menjamin itu perkelahian, jika sudah sejak lama RE dijadikan bahan perundungan.
“Mengaku tidak ada bullying dan pengeroyokan tapi malah diakui adanya perkelahian. Ya terus selama dua hari itu apa yang kami percaya?” ungkap Sunan.
Sebelumnya, pihak korban telah melaporkan kasus perundungan dan pelecehan seksual ini ke Polres Jakarta Selatan. Korban menyatakan pelaku perundungan dan pelecehan seksual terhadapnya berjumlah 4 orang.
Kasus ini kemudian viral setelah Sunan Kalijaga dan rekan-rekannya mendatangi sekolah internasional yang terletak di Jakarta Selatan itu. Sunan Kalijaga cs sempat beradu mulut dengan pihak Binus School Simprug. Video perselisihan itu pun viral di dunia maya dan menjadi perbincangan publik.