TEMPO.CO, Jakarta - Jalan Plumpang Semper tampak ramai dengan kendaraan lalu lalang pada sore menjelang malam. Klakson bersahutan antara mobil, sepeda motor dan truk yang melintasi wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara tersebut.
Dari pinggir jalan di seberang sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Pertamina, Deni menaburkan bunga kembang tujuh rupa dari sebuah plastik hitam pada pukul 17.40. Bunga itu ditaburkan persis di pinggir jalan depan halte yang terdapat cat semprot putih berbentuk kotak.
Taburan bunga ditujukan kepada Ana Roslina (50 tahun), kerabatnya yang tewas akibat ditabrak truk tangki pada Rabu, 4 September 2024, sekitar pukul 16.00. "Sebagai tanda biar merasa tenang di sana, rasa belasungkawa saya, dukacita saya," katanya saat ditemui di Jakarta Utara, Kamis, 5 September 2024.
Jalan Plumpang Semper merupakan lokasi terakhir Ana Roslina atau Lina (50 tahun), mengalami kritis sebelum meninggal akibat ditabrak sebuah truk tangki. Kecelakaan itu juga menyebabkan empat orang lain tewas setelah truk menabrak mobil, pejalan kaki, dan sepeda motor.
Saat itu evakuasi berjalan sulit karena korban terjepit di kolong truk. Sedangkan sopir bernama Sawiji (57 tahun) sudah meninggal di ruang kemudinya diduga akibat serangan jantung.
Deni terakhir kali bertemu dengan Lina tiga bulan lalu. Dia mengetahui kerabatnya meninggal melalui grup WhatsApp bahwa ada kecelakaan di Plumpang, Jakarta Utara.
"Banyak status-status 'Plumpang kecelakaam'," ujarnya. Dia sempat khawatir yang kecelakaan itu anaknya, karena beberapa jam sebelum kecelalaam sempat berpamitan. Ternyata yang jadi korban adalah kerabatnya.
Lina, kata Deni, dikenal baik oleh keluarga dan warga sekitar. Mereka yang mengetahui kecelakaan itu menewaskan Lina, merasa sangat berat menerima kenyataan.
"Sosoknya ramah dan baik, sama warga merangkul ya, merasa kehilangan semua," tuturnya.
Ketika matahari tidak menujukkan sinarnya lagi pada pukul 18.15, Deni kembali ke rumahnya. Dia berharap taburan bunga itu menyertai doanya dan keluarga setelah kehilangan Lina.
Dalam peristiwa kecelakaan ini menyebabkan lima orang meninggal dan tujuh orang terluka. Pihak kepolisian masih menduga serangan jantung yang dialami sopir truk bernama, membuat kendaraan yang dikemudikan kehilangan kendali.
Namun penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan. "Masih dugaan, masih penyelidikan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Utara, Komisaris Polisi Doni Bagus Wibisono saat dihubungi, Kamis, 5 September 2024.
Pilihan Editor: Kecelakaan Beruntun di Plumpang Jakarta Utara, Sopir Truk Tangki Diduga Alami Serangan Jantung