Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dilaporkan Hilang Sejak 2022, Pria 76 Tahun Diduga Jadi Korban Penculikan

Reporter

Editor

Suseno

image-gnews
Rudy Watak 76 Tahun yang hilang sejak Desenber 2021. Keluarga yakin Rudy diculik mafia tanah terkait transaksi jual beli tanah dan bangunan di Bogor, Jawa Barat. Istimewa
Rudy Watak 76 Tahun yang hilang sejak Desenber 2021. Keluarga yakin Rudy diculik mafia tanah terkait transaksi jual beli tanah dan bangunan di Bogor, Jawa Barat. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang kakek berusia 76 tahun yang dilaporkan hilang sejak Mei 2022, hingga saat ini belum ditemukan. Keluarga menduga, kakek bernama Rudy Watak itu telah menjadi korban penculikan. "Sampai saat ini Papa kami belum ditemukan," kata Aby Imelda Watak, anak ketiga Rudy Watak, Senin malam, 9 September 2024. "Kami tidak tahu apakah masih hidup atau sudah meninggal."

Keluarga telah melaporkan hilangnya Rudy ke Direktorat Reserse Kriminal Umum  Mabes Polri pada Mei 2022. Laporan itu tercatat dengan nomor STTLP/B.6304/V/2022/SPKT. Adapun dugaan penculikan itu muncul karena sebelumnya Rudy pernah dijemput oleh seseorang.

Menurut Imelda, ayahnya selama ini tinggal sendiri di apartemen Kalibata, Jakarta Selatan. Namun pada Januari 2022, keluarga tidak lagi menemukan Rudy di hunian itu. “Tiba tiba raib seperti ditelan bumi sejak awal Januari 2022," ucapnya sambil menangis. "Saya yakin ayah saya diculik oleh mafia tanah, karena ini adalah yang kedua kalinya papa diculik oleh mereka."  

Selama dua tahun lebih , kata Imelda, keluarga berupaya mencari sang ayah dengan berbagai cara. Dari mencari ke kampung halaman di Manado, sanak saudara, teman hingga melapor ke polisi. Semuanya tidak membuahkan hasil. 

Imelda menduga, hilangnya Rudy berhubungan dengan tanah seluas 6.170 meter persegi di Jalan Cileungsi Jonggol, Desa Cipeucang, Kabupaten Bogor. Di tanah itu Rudy membangun sebuah rumah dan berencana menjualnya.

Tomy Tampatty, kuasa hukum Imelda,  mengatakan Rudy Watak pernah diculik oleh RN dan M pada  Mei 2021. Mereka adalah orang yang beminat untuk membeli rumah Rudy di Cipeucang. Rudy dibawa ke Denpasar, Bali, dan disekap di kamar hotel selama lima hari. Dalam penyekapan itu RN dan M mengintimidasi Rudy. Mereka meminta Rudy menandatangani kwitansi kosong yang sudah bermaterai.

Saat itu Rudy menolak memenuhi permintaan RN dan M. Belakangan, keluarga mengetahui penculikan itu dan bernegosiasi dengan RN dan M. Mereka akhirnya melepaskan Rudy dan menyerahkan kepada keluarga di Bandara Soekarno-Hatta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Tomy, Rudy memang berniat menjual rumahnya di Desa Cipeucang. Kemudian, pada Februari 2021, datanglah JCA dan RA –anak dan ayah-- yang menyatakan berminat pada rumah tersebut. Saat itu Rudy didamping oleh adiknya, Edy Watak.  

Pada pertemuan kedua 15 Februari 2021, Rudy dan calon pembeli menyepakati harga Rp 10,8 miliar. Pembeli berjanji akan mentransfer uang tersebut sebelum penandatanganan akta jual beli (AJB) di notaris. Namun dua hari kemudian, ketika mereka bertemu di kantor notaris di Ruko Nirwana Golden Park Kelurahan Pekansari Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, ternyata RA belum memenuhi komitmennya. "Karena faktanya pihak pembeli baru mentransfer  uang pembayaran sebesar Rp 50 juta," kata Tomy.  

Alih-alih melunasi sisa pembayaran, pembeli justru menyatakan akam membayar setelah penandatanganan AJB. Karena tidak ada jaminan pembeli memenuhi kewajiban, Rudy menolak membubuhkan tanda tangan. 

Pada 22 Februari 2022, diketahui, pihak pembeli tiga kali menstransfer uang kepada Rudy dengan nilai Rp 100 juta, Rp 50 juta, Rp 93 juta. Sehingga total yang sudah dibayar pembeli adalah Rp 243 ribu. Pembeli berjanji akan membayar sisa Rp 10.602.344.000. "Namun kenyataannya pembeli  tidak ada itikad baik dalam melakukan pembayaran yang sebagaimana yang disepakati awal,” kata Tomy. “Diduga, latar belakang inilah yang berujung pada penculikan terhadap Rudy."  

Tomy mengatakan, keluarga sedang bersiap melaporkan dugaan penculikan Rudy ke polisi. Selama ini keluarga tidak berani melapor karena khawatir keselamatan Rudy terancam.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pelaku Penculikan Anak di Jelupang Dibekuk, Berprofesi Sebagai Ojol

6 hari lalu

Lokasi kejadian penculikan seorang anak SD di Jelupang, Kota Tangerang Selatan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Pelaku Penculikan Anak di Jelupang Dibekuk, Berprofesi Sebagai Ojol

Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan membekuk terduga pelaku penculikan anak di Serpong.


Bocah SD di Tangsel Mengaku Diajak ke Kota Tua Jakarta oleh Penculik dan Dikasih Uang

8 hari lalu

Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com
Bocah SD di Tangsel Mengaku Diajak ke Kota Tua Jakarta oleh Penculik dan Dikasih Uang

Bocah SD di Tangsel menjadi sasaran penculikan. Ia mengaku dibawa ke Kota Tua Jakarta, juga diberi uang dan makan. Malamnya dikembalikan ke rumah.


Lagi, Bocah SD di Tangsel Diculik Lalu Dikembalikan Penculik Saat Malam Hari

8 hari lalu

Lokasi kejadian penculikan seorang anak SD di Jelupang, Kota Tangerang Selatan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Lagi, Bocah SD di Tangsel Diculik Lalu Dikembalikan Penculik Saat Malam Hari

Bocah SD di Tangsel kembali menjadi sasaran penculikan. Ia diculik saat asyik bermain sore hari, lalu dikembalikan penculik pada Senin dini hari.


Aktivis 98 Lapor ke Polda Metro Jaya Cari Keberadaan Kaesang Pangarep

13 hari lalu

Aktivis 98 melaporkan hilangnya anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, ke Polda Metro Jaya pada Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Aktivis 98 Lapor ke Polda Metro Jaya Cari Keberadaan Kaesang Pangarep

Laporan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan aktivis 98 atas hilangnya sosok Kaesang, yang mereka anggap sebagai aset bangsa.


Dosen Unair Sebut Herman Hendrawan dan Petrus Bima Belum Diberikan Penghormatan yang Layak

16 hari lalu

Dosen FISIP Unair, Airlangga Pribadi Kusman, saat menyampaikan orasi di acara peringatan HAPPI 2024 di FISIP Unair, Sabtu, 31 Agustus 2024. Tempo/Myesha Fatina Rachman
Dosen Unair Sebut Herman Hendrawan dan Petrus Bima Belum Diberikan Penghormatan yang Layak

Penghormatan yang layak belum diberikan Unair kepada dua mahasiswa Unair korban penculikan, Herman Hendrawan dan Petrus Bima Anugerah.


Anak Kelas 3 SD di Tangsel Diduga Jadi Korban Penculikan dan Pencabulan

22 hari lalu

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
Anak Kelas 3 SD di Tangsel Diduga Jadi Korban Penculikan dan Pencabulan

Keluarga korban penculikan dan pencabulan itu sudah melaporkan kasus itu ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel.


Warga Jaksel Jadi Korban Penyanderaan di Myanmar, Pelaku Berbaju Militer dan Bersenjata

27 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Warga Jaksel Jadi Korban Penyanderaan di Myanmar, Pelaku Berbaju Militer dan Bersenjata

Penyanderaan terhadap pekerja migran asal Jakarta Selatan, Suhendri Ardiansyah, belum berakhir.


Kasus TPPO di Myanmar, Keluarga Duga Ada Pertukaran antara Korban dengan Temannya

31 hari lalu

Suhendri Arsiansyah, 27 tahun, diduga menjadi korban TPPO di Myanmar. Keluarganya dimintai uang tebusan Rp 500 juta. Foto: Istimewa
Kasus TPPO di Myanmar, Keluarga Duga Ada Pertukaran antara Korban dengan Temannya

Keluarga Suhendri, korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang disekap di Myanmar, mencurigai rekan korban yang mengajaknya ke Thailand.


Keluarga Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Penuhi Panggilan Bareskrim Hari Ini

31 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Keluarga Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Penuhi Panggilan Bareskrim Hari Ini

Bareskrim Polri meminta keterangan mengenai kronologi mulai dari Hendri berangkat hingga saat ini diduga disekap di Myanmar.


Kasus WNI Terjebak di Myanmar, Kemenlu Sebut Terima 44 Aduan

32 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kasus WNI Terjebak di Myanmar, Kemenlu Sebut Terima 44 Aduan

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengatakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di wilayah Myanmar terdapat 44. Hal ini berdasarkan aduan yang mereka terima saat ini.