Peristiwa yang bermula dari serempetan antar kendaraan terjadi di Jalan Walang, Koja, Jakarta Utara, Selasa (8/12) dinihari pukul 01.00 WIB. Serempetan pun terjadi karena pelaku yang diketahui mabuk berat tersebut mengendarai mobil sedannya ugal-ugalan. Akibatnya, korban yang mengendarai motor, sampai terjatuh.
Bukannya meminta maaf, pelaku yang kemudian menghentikan mobilnya ini justru marah dan mengamuk terhadap korban. Akibat pengaruh minuman beralkohol, emosi pelaku yang juga mengaku sebagai anak seorang Jenderal ini semakin tidak terkendali, meski sudah banyak warga yang melerai.
Korban berusaha menenangkan pelaku, dan menyebutkan kalau dirinya adalah wartawan. Namun, pelaku tetap tidak menghentikan aksi brutalnya. "Pelaku malah berteriak mengaku sebagai anggota Mabes Polri, dan anak seorang jenderal," kata Salman, saat menceritakan peristiwa nahas yang menimpanya, di kantor Kepolisian Resor Jakarta Utara, Selasa (8/12).
Sadar situasi semakin buruk, korban langsung menghubungi rekan-rekan seprofesinya yang masih berada di kantor Polres Jakarta Utara. Menerima informasi itu, sejumlah rekan korban bersama anggota Unit Kejahatan dan Kekerasan Polres Jakarta Utara langsung mencari korban.
Saat ditanyai petugas Polres Jakarta Utara, pelaku malah mengeluarkan kartu nama anggota Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, dengan nama Ajun Komisaris Irfan. Pelaku pun menolak ketika akan dibawa ke Polres Jakarta Utara.
Setelah diinterogasi dan didesak terus menerus, pelaku akhirnya mengaku kalau hanya seorang pengangguran. Kini pelaku telah ditahan di kantor Polres Jakarta Utara, untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
WAHYUDIN FAHMI