TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya akan mewaspadai aksi provokasi massa pada peringatan 100 hari pemerintahan Yudhoyono-Boediono besok, Kamis (28/1).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, sekurangnya 40 ribu orang dari 62 kelompok akan melakukan demonstrasi turun ke jalan. "Provokasi akan diwaspadai. Unjuk rasa diharapkan tidak menganggu ketertiban umum," ujarnya di ruang kerjanya, Rabu (27/1).
Unjuk rasa, lanjut dia, datang dari dua kubu berbeda baik yang mendukung maupun menolak pemerintah. "Diharapkan tidak saling menganggu dan tidak membahayakan," tambahnya.
Hingga siang ini, kelompok massa yang telah mendaftar antara lain 50 elemen mahasiswa yang tergabung di Gerakan Indonesia Bersih (GIB).
kelompok lainnya yakni Front Oposisi Rakyat, Aliansi Parlemen Jalanan, Gerakan Mahasiswa Bersatu, Aliansi Mahasiswa Penyelamat Uang Negara, Front Oposisi Rakyat, Aliansi Rakyat untuk SBY, DPP Serikat Pekerja SPM, Federasi Pekerja Kimia dan Energi, Koalisi Indonesia Bersih, Pengurus Nasional Dewan Kesejahteraan Rakyat, dan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah.
Boy menuturkan, polisi belum memastikan adanya pengalihan arus lalu lintas. "Semua ditentukan dari kondisi di lapangan, jika tidak diperlukan, tidak akan dialihkan," kata dia.
Sekitar 10 ribu petugas polisi akan diterjunkan di enam titik konsentrasi massa antara lain Istana Negara, kantor Wakil Presiden, gedung MPR/DPR, Departemen Keuangan, Bundaran Hotel Indonesia, dan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi.
VENNIE MELYANI / PUTI NOVIYANDA