TEMPO Interaktif, Jakarta - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas Pinang Ranti batal dioperasikan kembali hari ini, Selasa 1 November 2011. Stasiun itu telah ditutup untuk penyelidikan kasus ledakan tabung bahan bakar bus Transjakarta yang terjadi di stasiun itu dan melukai dua orang, dua pekan lalu.
“Kami masih menghimpun data,” kata Efendi Arwan, Kepala Sie Pengawasan dan Pengendalian Pengelolaan Energi Listrik Migas, Dinas Perindustrian DKI, usai melakukan inspeksi siang tadi.
Rudi Soesilo, pengelola SPBBG dari PT. T Energi menambahkan pihaknya hanya masih perlu memperbaiki kulit luar dispenser gas yang penyok terkena ledakan. "Padahal kalau kami tidak melihat luar. Alat di dalamnya masih bisa digunakan," katanya.
Menurut seorang ahli dari Dinas Perindustrian, pengambilan kesimpulan atas kelayakan SPBBG idealnya mempertimbangkan pula hasil penyelidikan kepolisian setempat. Tetapi, ia menyayangkan, hingga kini, hasil laboratorium forensik belum juga dirilis. "Padahal masyarakat berhak untuk tahu," katanya.
Stasiun pengisian gas Pinang Ranti memiliki kapasitas melayani 100 hingga 120 bus Transjakarta per hari. Sementara ini bus-bus itu dialihkan ke untuk menganri di stasiun lain di Jalan Daan Mogot, Pasar Minggu, Jalan Pemuda-Rawamangun, dan Kampung Rambutan.
ATMI PERTIWI