TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menetapkan J sebagai tersangka pemukul aksi damai "Indonesia tanpa FPI" di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa, 14 Februari 2012. Sebelumnya, polisi menahan A, 24 tahun, B (23), S (44), dan J (48). "Dari keempat orang itu, menurut rekaman video, tersangkanya satu orang," kata Komisaris Besar Rikwanto, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Rabu, 15 Februari 2012
Alasan J ditetapkan sebagai tersangka, ia diduga memukul pengunjuk rasa. Ia tersinggung oleh spanduk bertulisan "Kado Valentine untuk Habib Rizieq". J merebut spanduk, lalu memukuli demonstran. Salah seorang korbannya, Bhagavat Gita, 22 tahun, sempat dipukul. Spanduk warga Cipinang, Muara Jati, ini direbut kelompok J.
Kawan J, yaitu A, B, dan S, masih berstatus saksi. Polisi mengaku belum mengetahui motif pemukulan itu. Dugaan sementara, mereka simpatisan FPI. Seorang pengurus FPI yang bernama Solihin menjadi pengacara J.
Aksi damai menentang kekerasan di Bundaran HI, Selasa, 14 Februari 2012 kemarin ini diikuti ratusan orang. Peserta menuntut pemerintah untuk bertindak tegas kepada organisasi kemasyarakatan yang mendukung anarkisme, terutama FPI. Mereka menilai FPI mengganggu masyarakat dalam beraktivitas.
Aksi diisi dengan pembacaan orasi serta pembentangan poster dan spanduk. Salah satu koordinator "Indonesia tanpa FPI", Bhagavad Samara, dipukul lehernya oleh dua orang tak dikenal ketika sedang membentangkan poster. Dua pelaku kemudian diamankan oleh petugas dan dibawa ke dalam mobil.
Galeska, salah seorang koordinator aksi, saat wawancara dengan wartawan juga kena pukul lehernya oleh seorang pria berbaju hitam. Namun pelaku sudah diringkus.
Vivi Widyawati, wakil koordinator lapangan "Aksi Indonesia tanpa FPI", mengatakan aksi ini penting karena organisasi massa tersebut sudah lama meresahkan. "Banyak aktivitas masyarakat terganggu karena mereka," ujar Vivi.
Vivi mengatakan para aktivis perempuan pernah diresahkan oleh FPI. "Waktu kami menolak RUU Anti-pornografi dan Pornoaksi, kami pun diteror FPI," kata Vivi.
ELLIZA HAMZAH | MARIA GORETTI | RINA W
Berita Terkait:
Ada Aksi 'Indonesia Tanpa FPI', FPI Cuek
Serangan Balik FPI
Penolakan FPI: FPI Sulsel Bikin Demo Tandingan
Kementerian Dalam Negeri Tegur Keras FPI
NU Banyuwangi Minta Pemerintah Bubarkan FPI
DPR: FPI Jangan Paksakan Kehendak
Polisi Telusuri Pelaku Perusakan Kantor Kemendagri