TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan dosen Universitas Indonesia (UI), Suwantji Sisworahardjo, 73 tahun, Ahad, 15 April 2012, yang diduga dilakukan oleh keponakan korban bernama Setyo Utomo alias Uus, 45 tahun, bermotif ekonomi. "Pelaku butuh uang untuk membayar kontrakannya yang menunggak tiga bulan," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Rabu, 18 April 2012.
Menurut Rikwanto, Setyo Utomo mengaku kepada polisi bahwa ketika ia ingin pinjam uang kepada Suwantji, justru ia dimaki-maki. "Pelaku merasa tersinggung lalu menyetrum korban dengan stroom gun (alat bela diri dari listrik)," ujar Rikwanto.
Suwantji membela diri dengan berteriak. Pelaku kemudian membekap dan mencekik korban. Ketika korbannya tak berdaya, Setyo menggasak barang-barang milik Suwantji. Barang korban yang digasak adalah gelang emas, anting seberat 22 gram, dan sebuah telepon genggam. Nilai barang yang digasak itu mencapai Rp 8,6 juta.
Suwantji ditemukan tewas di kediamannya di Jalan Kalpataru, Larangan, Tangerang, pada Minggu 15 April 2012. Pada saat itu seorang tetangganya curiga karena ketika dipanggil, jawaban tak kunjung datang dari dalam rumah. Warga akhirnya membuka paksa pintu rumah.
Penemuan jasad korban dilaporkan ke Polsek Ciledug. Polisi mengejar pelaku dan menangkapnya pada Selasa malam, 17 April 2012, sekitar pukul 23.00 WIB. Kini Satrio berada di tahanan Polres Kota Tangerang.
Suwantji Sisworahardjo, salah satu pendiri Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) di UI, sudah lama tinggal sendiri di kediamannya di Jalan Kalpataru, Komplek Larangan Indah, Larang Indah, Larangan, Kota Tangerang. Dia dikenal ramah dan supel di lingkungan tempatnya bermukim.
SATWIKA MOVEMENTI