TEMPO.CO, Jakarta - Sistem lawan arus (contraflow) di tol dalam kota Cawang hingga Semanggi akan diberlakukan hingga proyek tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Seksi W-2 (west dua) rampung. "Ini solusi bagus untuk masalah kemacetan yang sudah mendesak," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono hari ini, Selasa, 1 Mei 2012.
Begitu JORR Seksi W-2 bisa digunakan, contraflow di tol dalam kota Cawang-Semanggi dari depan Bank Bukopin hingga gedung MPR/DPR RI itu tidak diperlukan lagi. Pengguna jalan akan menggunakan jalur memutar lewat JORR W-2. "Setahun lagi (JORR) itu jadi."
Sistem lawan arus bertujuan menekan kemacetan pada pagi hari di ruas jalan yang padat. "Kepadatan di ruas jalan dari arah timur ke barat dengan ruas dari barat ke timur tidak sebanding." Dari sisi timur ke barat, jalan cenderung padat, sedangkan dari sisi sebaliknya, jalanan cenderung lengang. Menurut Udar, kepadatan di sisi timur ke barat adalah arus semu atau arus yang seharusnya tidak terjadi.
Oleh karena itu, sebagian mobil dialihkan ke ruas yang lengang dengan menggunakan pembatas traffic cone. Petugas kepolisian akan membantu mengarahkan pengguna jalan. "Perlu kehati-hatian saat mobil memasuki ruas jalan yang berlawanan dan kembali lagi ke jalur semula."
Sistem lawan arus adalah hal yang biasa. Penerapan sistem ini layaknya pengaturan lalu lintas pada saat keadaan mendesak atau darurat. "Sosialisasinya tidak perlu jauh-jauh hari," kata dia. Ia mengatakan pemberitahuan cukup 2-3 hari saja.
Udar mengatakan sistem ini sudah pernah diterapkan sekitar dua atau tiga tahun lalu dari depan kantor RCTI di Jalan Kebon Jeruk ke Tomang.
Solusi contraflow telah dibicarakan satu bulan lalu. Konsep itu dibicarakan oleh Dinas Perhubungan, PT Jasa Marga, dan Kepolisian Daerah Metro Jaya, khususnya Direktorat Lalu Lintas. Yang menjadi pelaksana lapangan adalah PT Jasa Marga dan kepolisian.
GADI MAKITAN