Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekitar 1.000 buruh dari belasan organisasi berunjuk rasa di depan gedung MPR/DPR Jakarta, Sabtu (1/5). Dalam aksinya, para buruh meneriakkan yel-yel dan mendengarkan orasi oleh sejumlah aktivis buruh secara bergantian. Para buruh tersebut menuntut agar pemerintah menghapus sistem kerja kontrak, menaikkan upah, menghentikan PHK, dan memberi kebebasan buruh untuk berserikat. Selain itu, buruh juga menuntut penghapusan Undang-Undang Ketenagakerjaan no 13 tahun 2003 dan Undang-Undang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial tahun 2004. Menurut aktivis buruh dari Gabungan Serikat Buruh Independen (SBSI), Nining Elitos, aksi dilakukan di gedung DPR untuk menekan wakil rakyat agar mendengarkan aspirasi buruh. "Peraturan kan dibuat pemerintah dan DPR, jadi kami harap wakil rakyat segera melaksanakan aspirasi kami," katanya.Aksi yang bermula sejak tengah hari, memacetkan ruas jalan Gatot Subroto dari arah Semanggi menuju Slipi. Kemacetan juga meluas hingga jalan Gerbang Pemuda. Selain akibat tumpukan massa, kemacetan juga disebabkan belasan bus dan truk mengangkut massa yang parkir di depan gedung DPR. Untuk mengamankan aksi demontrasi, Polda Metro Jaya menurunkan dua kompi pasukan. Adek - Tempo News Room
Iklan
