TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Jakarta Barat meminta agar warga yang pernah menjadi korban pemerasan dan premanisme tak takut melapor ke polisi. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Hengki Haryadi, menganjurkan agar masyarakat tak perlu khawatir.
"Hercules kan juga sama-sama manusia, sama-sama makan nasi," katanya ketika ditemui, Ahad, 10 Maret 2013. Menurut Hengki, pihaknya sudah mengantongi sejumlah bukti premanisme yang dilakukan kelompok tersebut.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Polres Jakarta Barat, Komisaris Besar Suntana, mengatakan, pihaknya masih berusaha menambah bukti tentang aksi premanisme di Jakarta Barat.
"Sejauh ini baru ada dua laporan pemerasan, terjadi beberapa kali," kata Suntana. Pemerasan itu dilakukan di sejumlah daerah, di antaranya di Kembangan dan Cengkareng. "Setiap kali minta, jumlahnya berbeda-beda, bisa Rp 30 sampai Rp 40 juta."
Dia meminta agar masyarakat yang pernah menjadi korban agar tak segan melapor. "Meskipun sudah lama tidak apa-apa, laporkan saja," ujar Suntana.
Pemerasan itu disinyalir dilakukan oleh kelompok Hercules yang baru ditangkap pada Jumat, 8 Maret 2013. "Tetapi, sejauh ini, mereka tak mengatasnamakan GRIB (Gerakan Rakyat Indonesia Baru)," kata Suntana. GRIB adalah organisasi masyarakat yang diketuai oleh Hercules Rozario Marshal.
Hercules dan 50 anggota kelompoknya ditangkap di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, pada Jumat lalu. Lima orang yang kedapatan membawa senjata tajam kini ditahan di Polres Jakarta Barat, sementara sisanya ditahan di Polda Metro Jaya.
ANGGRITA DESYANI
Baca juga
EDISI KHUSUS: Hercules dan Premanisme
Hercules, dari Dili ke Tanah Abang
Kantor Tempo Diserang
Hercules, dari Dili ke Tanah Abang
Rizal Mallarangeng Ogah Vilanya Dibongkar
Vila Liar, Rizal Tak Gentar Dipenjara 10 Tahun