TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sepekan terakhir telah terjadi tiga aksi teror di Jakarta. Meski begitu, Kepolisian Daerah Metro Jaya tidak akan menerapkan siaga 1. "Tidak siaga 1," kata Kabid Humas Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, melalui pesan pendek, Jumat, 9 Agustus 2013.
Rikwanto memastikan semua personel kepolisian berada dalam posisi siaga. Sebab, para anggota polisi tengah melakukan pengamanan operasi ketupat. “Jadi, kesiapan yang ada sekarang sudah cukup mengantisipasi dinamika gangguan kamtibmas yang terjadi,” ucapnya
Minggu pekan lalu, Vihara Ekayana di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dibom oleh beberapa orang tidak dikenal. Selang sehari, Gereja St Fransiskus Asisi yang dilempari bom molotov. Dalam dua insiden tersebut, kedua tempat ibadah itu tidak mengalami kerusakan berat.
Terbaru, dua halte Transjakarta koridor IX dengan rute Pinang Ranti–Pluit pada Jumat dinihari tadi ditembak. Kaca di dekat pintu otomatis yang mengarah Pinang Ranti pecah. Tahun lalu, di bulan yang sama, lima halte di kawasan Cawang ditembak orang tak dikenal.
Rikwanto menyatakan pihak kepolisian belum menemukan motif dari ketiga teror itu. “Motif semuanya masih dalam penyelidikan,” ujar polisi berkumis tipis itu. Kemarin, Aiptu Dwiyatna, anggota Bina Masyarakat Kepolisian Sektor Cilandak, Jakarta Selatan, ditembak di Ciputat.
SINGGIH SOARES