TEMPO.CO , Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto mengatakan menangkap dua dari delapan buronan pelaku pencurian dengan kekerasan atau begal di Lampung, pada 2 Maret 2015. "Dua pelaku ini beraksi di Tangerang Kota," kata Heru di kantornya, Selasa, 3 Maret 2015.
Heru menjelaskan, saat ini masih memburu enam pelaku lain yang diduga masih memiliki kekerabatan yang cukup dekat dengan dua pelaku yang telah ditangkap. "Sebagian dari 6 pelaku ini sudah ada yang di Jakarta. Lainnya masih di Lampung dan memiliki kekerabatan," ujarnya.
Menurut Heru, para pelaku itu berasal dari daerah Ogan Komering Ilir. "Kultur mereka, jika keluar (daerah) harus membawa hasil. Apapun yang dikerjakan mereka, keluarga mengetahui," kata dia.
Tim Polda Metro Jaya memburu pelaku begal hingga Lampung. Menurut Heru, beberapa daerah yang telah dilakukan penggerebekan adalah Lampung Timur, Utara, dan Waikanan. "Di sana sudah digerebek dan ada tiga pelaku yang ditangkap," ujarnya.
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono menjelaskan sebanyak 95 pelaku pencurian dengan kekerasan yang beraksi di wilayah hukum Polda Metro Jaya sudah ditangkap. Dari jumlah itu, sebanyak 7 pelaku ditembak mati karena melawan dan membahayakan petugas. "Kami buru sampai ke Lampung. Kan tadinya 93 pelaku, kemarin ditangkap dua jadi total 95 pelaku," kata Unggung.
Menurut Unggung, tak hanya menangkap pelaku, penyidik juga memutus mata rantai antara pemetik dengan penadah. "Jadi kami juga merazia penadahnya di Depok dan Jagakarsa (Jakarta Selatan)," ujarnya. Dalam razia itu, anggota menangkap penjual spare part dengan barang bukti sebanyak tiga rruk. "Termasuk mesin-mesin yang sudah dikikir dan nomornya sudah hilang," kata Unggung.
Menurut Unggu, hasil barang curian itu dijual para pelaku dengan kisaran harga Rp 1-2 juta. "Jadi kami tutup yang menerima (penadah), karena selama masih ada yang menampung, akan ada terus (kasus begal)," ujar Unggung.
AFRILIA SURYANIS