TEMPO.CO, Jakarta - Setelah tiga hari absen lantaran sakit demam berdarah, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama rupanya berencana ngantor hari ini. Ahok dijadwalkan memimpin rapat pimpinan pada pukul 10.00, Kamis, 12 Maret 2015.
Selagi Ahok dua hari tidak ngantor, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah justru banyak melakukan kegiatan. Kemarin, 11 Maret 2015, DPRD DKI Jakarta melakukan penyelidikan terkait dengan perbedaan pendapat soal penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI 2015. Tim angket menghadirkan tim e-budgeting Ahok.
Tak hanya tim hak angket yang bergerak melancarkan serangan, tujuh anggota Dewan melaporkan Ahok ke Badan Reserse Kriminal Polri. Kuasa hukum tujuh anggota Dewan itu, Razman Nasution, mengatakan kliennya tidak tahan dengan ucapan Ahok yang terkesan menyudutkan terkait dengan adanya dana siluman dalam APBD DKI.
"Tidak boleh sembarangan pejabat menyampaikan bahasa-bahasa yang merendahkan orang lain. Keberadaan tujuh anggota DPRD ini melekat kepada institusi kelembagaan," ujar Razman di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Maret 2015.
Tujuh anggota DPRD itu antara lain Abraham Lunggana dan Maman Firmansyah dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Tubagus Arief (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera), Haji Nawawi (Fraksi Partai Demokrat), Bambang Kusumanto (Fraksi Partai Amanat Nasional), Prabowo Sunirman (Fraksi Partai Gerindra), dan Syarifuddin (Fraksi Partai Hanura).
Sementara itu, Ahok mengaku tak sampai diopname di rumah sakit, hanya dirawat di rumah. "Enggak opname. Anak saya juga kena demam berdarah," kata Ahok kepada Tempo, Senin, 9 Maret 2015. Yang dimaksud Ahok adalah anak bungsunya yang bernama Daud Albeenner, 9 tahun.
Lantas dari manakah Ahok terkena wabah nyamuk Aedes aegypti? "Di rumah, pos ajudan, dan satpam jorok, nih. Sampai dispenser saja ketemu jentik," tutur Ahok.
ANDI RUSLI | SINGGIH SOARES | NIEKE