TEMPO.CO, Jakarta - Kasus dugaan pelecehan seksual di Sekolah HighScope Jakarta masih terus berjalan. Kepolisian telah memeriksa tiga orang saksi dalam kasus ini.
Kepala Bidang Humas Polada Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan setelah ini penyidik akan memanggil pihak sekolah untuk diperiksa. "Sekolah juga akan diperiksa," kata dia, Jumat 3 April 2015.
Selain itu, polisi sudah meminta rekaman CCTV di sekolah yang terletak di Jalan TB Simatupang Cilandak Jakarta Selatan itu. Rekaman yang diambil adalah yang mengarah ke toilet sekolah di lantai 1 yang disebut-sebut menjadi tempat terjadinya pelecehan.
"Kami minta rekaman 6 hari sebelum dan sesudah (kejadian)," kata Martinus.
Menurut dia, hal tersebut diperlukan untuk dapat mengungkap kejadian yang terjadi pada 17 Maret 2015 lalu itu. Namun, mengenai isi rekaman tidak dapat dia ungkapkan.
Sebelumnya, orang tua korban, MSF, 7 tahun, melalui pengacaranya melaporkan dugaan pelecehan seksual terhadap anaknya di Ssekolah HighScope. Dalam laporannya, siswa kelas 2 SD itu disebut mengalami pelecehan seksual di toilet lantai 1 oleh pelaku yang belum diketahui. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka di alat kelaminnya. Korban telah menjalani visum pada 24 Maret 2015 lalu tapi hasilnya belum diketahui.
HighScope membantah adanya kejadian seperti yang dilaporkan korban. Namun, sekolah menyatakan akan kooperatif dalam menghadapi kasus ini. "Kami tetap akan kooperatif untuk kasus ini," kata kuasa hukum sekolah, Fauzi Jurnalis.
Sekolah mengaku telah memfasilitasi pihak korban dengan mengantar korban melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Siloam. Selain itu, sekolah pun telah memperlihatkan rekaman CCTV kepada pihak korban.
NINIS CHAIRUNNISA