Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tinja Warga Bekasi Bakal 'Dipajak', Sumbang Duit Berapa?  

image-gnews
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Humasbekasikota.com
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Humasbekasikota.com
Iklan

TEMPO.COBekasi - Bekasi terus merapikan sanitasi sekaligus memperbesar pundi-pundi anggaran. Pemerintah Kota Bekasi menyatakan akan memperketat penanganan limbah tinja. Mulai 2016, aktivitas BAB (buang air besar) akan dikenai retribusi yang ditargetkan akan menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 1,8 miliar dalam setahun.

Koordinator Kawasan Kumuh dan Sanitasi Dinas Bangunan dan Pemukiman Kota Bekasi, Andrea Sucipto, mengatakan retribusi tinja didapat dari aktivitas penyedotan septic tank dan di instalasi pengolahan limbah tinja (IPLT).

"Skenario mendapatkan retribusi tinja sudah fixed, tahun depan bisa terealisasi," ucap Andrea kepada wartawan, Selasa, 21 April 2015.

Nilai retribusi tersebut didapat dengan menarik tarif dari beberapa jenis hunian dengan persentase biaya, antara lain hunian menengah sebesar 30 persen, industri 15 persen, kantor nonprofit 5 persen, kantor pemerintahan 5 persen, dan bangun-bangunan seperti hotel, pusat perbelanjaan, dan apartemen.

Menurut Andrea, semua sumber limbah domestik itu akan dibuang ke IPLT yang ada di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu dengan kapasitas tampung 120 meter kubik per hari. Saat ini volume buang masih kisaran 60 meter kubik per hari.

"Kalau aturannya sudah ketat, volume buang tinja akan semakin besar, dan itu menghasilkan uang," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam setahun, retribusi tinja akan menghasilkan PAD sekitar Rp 1,8 miliar. Nantinya dana tersebut akan dikembalikan lagi untuk operasional IPLT sebesar Rp 1,1 miliar. "Jadi, kalau dikurangi biaya operasional, kita masih punya keuntungan bersih Rp 600 juta dari hasil mengolah tinja," katanya.

Kepala Dinas Bangunan dan Pemukiman Dadang Ginanjar mengaku telah menyiapkan uang Rp 3 miliar untuk membangun kolam tinja. "Setelah itu, kami akan membeli mesin pengolahannya," ucapnya.

Dadang menuturkan pengolahan tinja ini mendesak karena aktivitas BAB warga mengkhawatirkan. "Ada yang membuang tinja dalam volume besar ke aliran sungai, sehingga harus ditertibkan," katanya.

Anggota Komisi B Bidang Infrastruktur DPRD Kota Bekasi L.F. Lumbantoruan menyatakan tempat pengolahan tinja di TPA Sumurbatu sudah delapan tahun tidak berfungsi. Jadi, tinja yang dibuang ke lokasi tersebut meluber ke sungai dan area persawahan. "Harus segera dikelola agar tidak mengganggu warga," ujarnya. 

HAMLUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Air Kali Bekasi Hari Ini Menghitam dan Berbau Menyengat, Kenapa?

12 Agustus 2018

Kali Bekasi dengan latar belakang apartemen di Kota Bekasi. Tempo/Ali Anwar
Air Kali Bekasi Hari Ini Menghitam dan Berbau Menyengat, Kenapa?

Air aliran Kali Bekasi mendadak menghitam, dan mengeluarkan bau tak sedap pada hari ini, 12 Agustus 2018.


Dana Bau Sampah Bantargebang Cair, Berapa Keluarga yang Dapat?

23 Mei 2018

Pemulung mencari barang bekas di TPST Bantargebang, Bekasi, 29 November 2017. TPST Bantargebang membuat ruang terbuka hijau berupa taman dengan beragam jenis tumbuhan. TEMPO/Subekti.
Dana Bau Sampah Bantargebang Cair, Berapa Keluarga yang Dapat?

DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan dana kompensasi bau sampah Bantargebang, Bekasi, akan cair pada pekan ini.


Respons Warga Bekasi Soal Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek

26 Februari 2018

5 Menit Jadi 1 Jam di Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Respons Warga Bekasi Soal Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek

Sikap warga di Bekasi, Jawa Barat terbelah menyikapi rencana ganjil genap di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.


Harga Cabai Meroket di Bekasi Sejak sebelum Natal

28 Desember 2017

Harga cabai di Pasar Kodim Pekanbaru mulai merangkak naik jelang ramadan. TEMPO/Riyan Nofitra
Harga Cabai Meroket di Bekasi Sejak sebelum Natal

Tak tanggung-tanggung harga cabai rawit merah di pasar tradisional Bekasi, Jawa Barat, melonjak hingga 130 persen.


Wali Kota Bekasi Geram Dokter di RSUD Kerap Terlambat  

14 Juni 2017

TEMPO/Hariandi hafid
Wali Kota Bekasi Geram Dokter di RSUD Kerap Terlambat  

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mendapati banyak dokter yang belum datang, padahal pasien sudah menunggu.


233 Ribu Keluarga di Bekasi Tinggal di Rumah Kontrakan  

11 Juni 2017

ehow.com
233 Ribu Keluarga di Bekasi Tinggal di Rumah Kontrakan  

Banyak keluarga di Kota Bekasi tidak mampu membeli rumah lantaran harganya tidak terjangkau.


Jawab Keluhan Masyarakat, Wali Kota Bekasi Sediakan Waktu 2 Jam

8 Juni 2017

Wali Kota Bekasi menunjukkan tablet yang dipakai berinteraksi dengan warganya. Tempo/adi warsono
Jawab Keluhan Masyarakat, Wali Kota Bekasi Sediakan Waktu 2 Jam

Keluhan masyarakat Kota Bekasi itu disampaikan melalui pesan singkat yang langsung diterima oleh Wali Kota Rahmat Effendi.


Karangan Bunga NKRI Mampir juga di Polres Bekasi Kota

5 Mei 2017

Anggota Polri membenahi karangan bunga yang jatuh yang di kirim dari masyarakat, di Markas Besar Polri, Jakarta, 3 Mei 2017. Karangan bunga yang dikirim oleh berbagai pihak dan elemen masyarakat itu sebagai wujud dukungan kepada TNI dan Polri dalam memberantas radikalisme dan premanisme serta menjaga kedaulatan NKRI. TEMPO/Imam Sukamto
Karangan Bunga NKRI Mampir juga di Polres Bekasi Kota

Sampai siang ini ada sekitar 50 karangan bunga di Markas Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota di Jalan Pramuka.


Menteri Basuki Dukung Pengembangan Kota Bekasi

22 April 2017

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno (kanan) saat memantau proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Kalimalang, Jakarta Timur, 7 November 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Menteri Basuki Dukung Pengembangan Kota Bekasi

Kementerian PUPR mengundang wilayah terkait termasuk Bekasi untuk mensinergikan program-program pembangunan di Kementerian PUPR khususnya.


Tingkatkan Pengguna JPO, Bekasi Bongkar Barier Jalan Ahmad Yani

9 Maret 2017

Ilustrasi jembatan penyebrangan orang. Dok Tempo
Tingkatkan Pengguna JPO, Bekasi Bongkar Barier Jalan Ahmad Yani

Dengan dibongkarnya pembatas jalan, pejalan kaki harus berpikir ulang untuk menyeberang.