Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPRD Jakarta Rumuskan Isi Evaluasi Gubernur Ahok  

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat rapat mediasi di Kementerian Dalam Negeri, 5 Maret 2015. Dok Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat rapat mediasi di Kementerian Dalam Negeri, 5 Maret 2015. Dok Pemprov DKI Jakarta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - DPRD Jakarta merumuskan beberapa rekomendasi terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Penggunaan APBD DKI Tahun 2014.  "Akan ada koreksi secara objektif,"  ujar Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi di Jakarta, Selasa, 21 April 2015.

Ada beberapa poin yang menurut Prasetyo perlu dibahas ulang dan dirumuskan sebelum dipaparkan saat Sidang Paripurna DPRD berlangsung Kamis mendatang.  Kinerja tahun 2014 buruk, katanya, perlu ada banyak perbaikan.

Anggota Badan Anggaran dari Fraksi Gerindra Prabowo Soenirman mengatakan ada tiga poin yang dihapuskan dari rekomendasi yaitu soal kemacetan, penanganan banjir, dan pengamanan.  Secara keseluruhan yang kami rekomendasikan tak ada perubahan,  kata Prabowo, hanya saja dari apa yang kami sarankan masuk dalam kesimpulan.

Alasan penghapusan poin penanganan banjir dan kemacetan karena hingga saat ini kedua  hal itu masih dilakukan.  Mereka menilai Gubernur sedang bekerja jadi penilaian kedua hal tersebut untuk di 2015. Lalu untuk penghapusan soal gagalnya menjaga keamanan dengan maraknya aksi begal, Dewan meninjau ulang, karena hal tersebut lebih masuk ke ranah pihak kepolisian.

Sebelumnya Dewan merumuskan 14 poin rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Penggunaan APBD DKI Tahun 2014.  Antara lain soal serapan anggaran yang rendah. Nilai pendapatan yang tercapai di 2014 hanya 66,80 persen yaitu Rp 43.447.856.485.934 dari rencana Rp 65.042.099.407.000. Selain itu, realisasi belanja hanya mencapai 59,32 persen. Jika belanja terealisasi hingga 100 persen maka akan terdapat defisit anggaran hingga 20 triliun.

Selain itu pembiayaan realisasi PMP dalam APBD 2014 hanya mencapai 43, 62 persen yang terdiri dari kegagalan realisasi PMP PT KBN, PT PAM Jaya, PT Food Station Tjipinang Jaya. Dewan pun menyoroti adanya peningkatan angka kemiskinan sebesar 41.000 dari tahun sebelumnya. Kenaikan angka kemiskinan dari 371.000 pada tahun 2013 meningkat menjadi 412.000 pada tahun 2014 menunjukkan Gubernur DKI Jakarta gagal dalam mensejahterakan masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dewan menganggap pemerintah tidak mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat terbukti banyaknya pembegalan dan kejahatan. Pemberian izin reklamasi oleh Gubernur juga jadi sorotan. Gubernur dianggap melanggar undang-undang dan meminta izin yang sudah dikeluarkan harus segera dicabut.

Gubernur DKI Jakarta juga dianggap gagal mempertahankan aset-aset Pemda DKI Jakarta atas kekalahan terhadap pengambilalihan tanah seperti di Jalan MH Thamrin, Taman BMW, dan lain-lain. Penerimaan CSR selama ini pun dianggap tidak dikelola dengan transparan, DPRD lantas meminta audit dana yang telah diterima.

Gubernur dinilai gagal dalam mengatasi kemacetan padahal pajak kendaraan bermotor yang dibayar masyarakat sangat tinggi juga gagal menyelesaikan persoalan banjir dengan tuntas seperti drainase, pompanisasi, pengerukan dan normalisasi sungai.

Terakhir, Gubernur melanggar perundang-undangan Khususnya UU Nomor 29 tahun 2007 berkenaan dengan penghapusan jabatan wakil lurah. Dewan mengatakan Gubernur tidak bisa melepaskan tanggung jawab hanya dengan alasan baru bertugas 2 bulan sehingga kebijakan Gubernur tidak boleh menghilangkan tanggung jawabnya tersebut.

AISHA SHAIDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 jam lalu

Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ia bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Johannes P. Christo
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

2 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

31 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

31 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

46 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

49 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

50 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

50 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

54 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.