TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, mengatakan pelaku dokter kecantikan palsu Jenny Sowolino (SW), 34 tahun, mengaku sering beraksi di toilet mall Plaza Semanggi, Jakarta Pusat. Aksi dokter palsunya tersebut bahkan dilakukan tanpa menggunakan standar-standar kesehatan.
"Obatnya tidak sesuai standar. Dia meracik sendiri cairan-cairan siliconnya," kata Wahyu Hadiningrat di Polres Jakarta Selatan, Selasa, 19 Mei 2015.
Wahyu juga menjelaskan Jenny yang sudah menjadi tersangka tidak memiliki tempat praktek khusus dan selalu memanfaatkan tempat umum, seperti mall untuk melancarkan aksinya.
"Kalau ada komplain diperbaiki lagi di kamar mandi, diberikan suntikan filler yang bukan membetulkan malah membuat menjadi kencang," kata Wahyu.
Menurut Wahyu, dampak dari praktek dokter palsu tersebut korban mengalami penyakit hepatitis hingga ginjal bocor.
Pelaku yang hanya lulusan sekolah menengah atas ini mengaku-ngaku ahli bedah kepada para pasiennya.
Kepala unit Reserse Kriminal Khusus, Ajun Komisaris Riki Yanuardi, mengatakan para korban mengaku akibat suntikan yang diberikan oleh JS membuat mereka merasa ada keanehan pada tubuh mereka, misalnya pada bokong yang habis disuntik.
"Duduknya jadi susah karena bokongnya kencang. Dan kalau bokongnya dipukul, malah tangannya jadi sakit lantaran bokongnya mengeras," kata Riki.
Riki juga mengatakan pelaku berhasil meyakinkan korban dengan melakukan praktek awal di rumah korban. Lalu, setiap ada keluhan atau lanjutan perawatan tersangka selalu berhasil meyakinkan korban untuk bertemu di mall. "Mereka digiring ke toilet untuk menyuntikkan cairan ke tubuh korban."
Riki mengatakan seluruh ketrampilan dokter gadungannya ini ia dapatkan melalui Internet.
MAYA NAWANGWULAN